Menurut Djarot, hal itu bisa sekaligus mengevaluasi kinerja SKPD dan menjadi bahan catatan bagi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
"Memang banyak temuan pemborosan. Enggak apa-apa, kita bisa sekalian bersih-bersih," ujar Djarot di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (25/11/2015).
Atas banyaknya pemborosan anggaran ini, Djarot tidak ingin langsung berburuk sangka banyak SKPD yang main anggaran. Dia yakin bahwa masih banyak SKPD yang menggunakan pola pikir yang lama.
Djarot mengatakan, sering kali pimpinan SKPD tidak peduli dengan apa yang diusulkan anak buahnya di eselon III sehingga pengawasan dari pimpinan SKPD sendiri juga kurang.
"Eselon III pasrah juga serahin ke eselon IV, eselon IV bilangnya yang ngajuin anggaran itu PHL (pegawai harian lepas). Nah, itu lebih celaka lagi. Artinya, masih ada PNS yang mindset-nya belum berubah," ujar dia.
Djarot mengatakan, hal-hal seperti itu tidak akan dibiarkan terjadi dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016.
Menurut dia, baik Gubernur maupun DPRD DKI siap mengawal APBD agar diisi oleh kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat luas.
Dia juga yakin APBD 2016 akan dilaksanakan dengan menggunakan peraturan daerah.
"Kalau saya selalu optimistis dengan sesuatu hal yang normatif dan baik, kami akan berjuang agar APBD bisa dengan perda dan saya pikir DPRD juga akan berjuang," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.