Pria yang biasa dipanggil Anwar itu memasuki halaman rusun yang ramai dengan orang didampingi personel Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Dari depan rusun, tempat untuk menjalani adegan pertama rekonstruksi adalah di parkiran sepeda motor. Untuk menuju ke sana, Anwar melewati deretan orang yang dari jauh sudah menyambutnya dengan sorakan dan teriakan.
"Huuuuuu," seru mereka.
Di sekitar Rusun Karet Tengsin tadi sedang turun hujan ringan. Namun, hal itu tidak mengubah keinginan mereka yang mau melihat seperti apa wajah pembunuh bocah AAP.
Polisi mengatur barisan sehingga hanya tersisa jalan kecil di tengah kerumunan orang untuk polisi dan tersangka berjalan. Ketika Anwar melewati kerumunan tersebut, sorakan dari massa bersahut-sahutan.
"Oh, ini ya orangnya? Astaghfirullah," bisik beberapa orang sambil menatap Anwar yang terus menunduk sepanjang rekonstruksi.
Ada enam adegan untuk rekonstruksi di Rusun Karet Tengsin yang memperlihatkan awal mula Anwar mengajak AAP pergi ke Jasinga, Bogor, Jawa Barat.
Di tempat kejadian perkara, Jasinga, ada 30 adegan. Di sana, Anwar memperkosa dan mengancam agar AAP tidak memberi tahu hal tersebut kepada siapapun. Namun, jawaban AAP tidak sesuai dengan harapan Anwar.
Di tempat itu pula, Anwar memukul AAP dengan batu beberapa kali hingga akhirnya tewas. Saat ditemukan, AAP tidak mengantongi identitas apapun. Seragam sekolahnya pun dibakar tidak jauh dari lokasi mayatnya ditemukan.
Diduga, AAP tewas akibat hantaman benda tumpul yang membuat luka di kepala. Pelipis korban juga rusak dan terdapat luka cekik pada bagian leher.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.