Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI Ingin "Bajak" Sopir Metromini Pindah ke Kopaja AC

Kompas.com - 08/12/2015, 22:28 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kekesalan Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah terhadap metromini belum surut.

Mantan Camat Jatinegara tersebut berniat "membajak" sopir metromini untuk bergabung ke kopaja.

"Kita tidak bisa menafikan bahwa pasti ada sopir metromini yang baik. Ya sudah, kita bajak saja suruh masuk ke kopaja. Selesai kan," kata Andri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (8/12/2015).

Andri menambahkan, para sopir tersebut akan tergiur dengan kehidupan sopir kopaja. Sebab, mereka lebih terjamin.

"Saya sopir metromini, ibu sudah sopir kopaja. Kan saya lihat, 'Buset deh, enak banget tuh udah rupiah per kilometer'. Sedangkan saya induknya enggak jelas, mendingan saya nginduk ke ibu. Boleh enggak? Boleh, saya membolehkan itu untuk meningkatkan layanan," kata Andri.

Selain itu, menurut Andri, penyebab lembaga pembiayaan yang tak mau memberi kredit ke metromini adalah salah perusahaan otobus itu sendiri. Sebab, hingga saat ini perusahaan tersebut tak jelas siapa kepengurusannya.

"Makanya, sebenarnya dengan jaminan PSO dan trayek, begitu keluar nilai busnya itu bisa dijaminkan ke bank. Orang kita bisa jamin kok, cuma permasalahannya karena dia ribut terus bank mana yang mau," tegas Andri.

Sebelumnya, Andri juga mengancam akan menggantikan trayek metromini dengan kopaja AC jika perusahaan otobus tersebut tidak menyelesaikan konflik kepengurusannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com