Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamera Milik Wartawan Senilai Rp 60 Juta Raib Saat Acara DWP di Kemayoran

Kompas.com - 13/12/2015, 17:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tas berisi kamera dan iPad mini milik wartawan Kompas.com, Kristianto Purnomo raib digondol maling, saat dia meliput acara musik Djakarta Warehouse Project (DWP) di JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu.

Total harga barang-barang elektronik sekitar Rp 60 juta, yakni kamera Eos 1d mark IV lensa 16-35mm, 70-200 mm, dua flash Canon 580 ex, dan iPad mini.

"Kemarin aku liputan di DWP sama satu wartawan, Febri. Aku bilang ke Febri gak usah sampai pagi. Jam 11 - 12 balik," kata Kristianto saat dihubungi, Jakarta, Minggu.

Sekitar pukul 12 malam, Kristianto menghubungi Febri. Saat itu, keduanya berpisah dan Kristianto menunggu di Hall A3 JI Expo Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Jam 12 aku SMS Febri. Ditelepon kan susah. Nah, aku SMS, 'balik yuk'. Terus belum dibales," kata Kristianto.

Sambil menunggu SMS balasan, Kristianto memilih untuk duduk di sekitar Hall A3 untuk mengedit foto. Tas berisi peralatan foto itu diletakkan di sampingnya.

"Waktu itu kondisinya lagi ramai. Banyak orang lalu lalang. Aku nggak sadar kalau tas berisi seperangkat kamera udah raib," kata Kristianto.

Ia masih mencoba mencari keberadaan tas berwarna abu-abu tersebut. Namun, tak ada yang melihat. Ia hanya menemukan satu tas gunung yang berisi hemp, kaos, bawahan rain coat, power bank dan minyak rambut.

"Aku gak tau itu tas siapa. Aku bawa sampe sekarang. Terus aku bilang ke (bagian) lost and found, ada yang cari tas ini gak, gak ada (kata penyelenggara). Sampai saya tungguin, gak ada," kata Kristianto.

Dari kejadian tersebut, ia langsung melapor ke sekuriti acara. Setelah itu, Kristianto juga melaporkan ke Polsek Kemayoran. "Besok Senin (14/12/2015) akan dilihat ke parkiran motor keluar. Karena yang ada CCTV di situ," kata Kristianto.

Pihak penyelenggara mengatakan di tempat Kristianto duduk dan selasar di dekat situ tidak ada CCTV. Kondisi itu tentu menyulitkan penyelidikan.

Kendati demikian, Kristianto berharap kejadian tersebut hanya tertukar. Sehingga barang-barangnya dapat kembali. "Tapi berharap orang salah duduk di situ," kata Kristianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com