Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Jika Punya Kuasa, Saya Akan Miskinkan Koruptor!

Kompas.com - 16/12/2015, 16:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama setuju dengan usulan pemiskinan koruptor. Menurut dia, koruptor tidak akan jera tanpa dimiskinkan.

"Sayang saya enggak punya kuasa, jika saya punya kuasa, maka saya akan memiskinkan koruptor. Jadi orang yang korupsi ini dimiskinkan seharusnya. Kalau ada pemiskinan buat koruptor, baru seru. Kalau (koruptor) enggak dimiskinkan, enggak akan takut dia," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (16/12/2015).

Ia menanggapi penangkapan tiga pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta. Menurut Basuki, tiga pegawai pajak DKI yang diduga melakukan penyalahgunaan wewenang ini setingkat dengan koruptor.

Basuki mengaku sudah memiliki data permainan oknum PNS Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta. (Baca: Tiga Pegawai Pajak DKI Ditangkap Polisi, Ini Tanggapan Ahok)

Ia pun bekerjasama dengan kepolisian untuk menangkap oknum penyeleweng pajak tersebut. Dengan demikian, Basuki memiliki kesempatan untuk memecat mereka sebagai PNS begitu polisi menangkap oknum pegawai pajak tersebut.

"Sampai sekarang polisi sama jaksa kenapa enggak dibubarin? Ada hukuman mati kenapa? Karena sifat manusia ya begitu, masih usaha buat nilep uang," kata Basuki. 

Terkait integritas pegawai pajak ini, Basuki mengaku telah menginstruksikan Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Agus Bambang Setyowidodo untuk memecat banyak pegawainya.

"Kalau ketahuan (menyelewengkan pajak), 90 persen orang pajak (Dinas Pelayanan Pajak) dibuang sajalah, buang keluar saja. Berarti kan mentalnya memang mental maling," ujar Basuki.

Polisi menangkap tiga pegawai Suku Dinas Pelayanan Pajak Jakarta Barat pada Selasa (15/12/2015). (Baca: Polisi: Tiga Pegawai Pajak DKI Lakukan Pungli)

Diduga, ketiganya melakukan penyelewenangan terkait pajak hotel, hiburan, dan restoran. Pajak ini mudah diselewengkan karena besaran pajak ditentukan oleh wajib pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com