Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdiri di Samping Ahok, Taufik Puji Struktur Rancangan Anggaran DKI

Kompas.com - 17/12/2015, 20:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik memuji struktur rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) DKI 2016.

Hal itu dapat terlihat dari komposisi antara belanja langsung dan belanja tidak langsung. 

"Saya kira, struktur RAPBD jauh lebih baik ya. Coba lihat bahwa belanja tidak langsungnya lebih kecil dan belanja langsungnya lebih besar, yang jelas bahwa strukturnya jauh lebih baik," kata Taufik yang berdiri mendampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seusai rapat paripurna DPRD DKI, Kamis (17/12/2015). 

Adapun belanja daerah tahun 2016 direncanakan sebesar Rp 59,1 triliun dan akan dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan fungsi pemerintahan.

Rinciannya belanja tidak langsung sebesar Rp 24,5 triliun serta belanja langsung dialokasikan sebesar Rp 34,58 triliun.

Sementara jumlah RAPBD 2016 sebesar Rp 66,3 triliun. "Jumat besok, kami paripurna pandangan umum fraksi. Setelah itu paripurna jawaban Gubernur, kemudian rapat komisi dan kira-kira kelar (selesai) tanggal 21 lah," kata Taufik. 

Anggota fraksi Partai Gerindra itu mengungkapkan kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) 2016 sudah tercantum anggaran hingga satuan ketiga.

Sehingga, ia meyakini rapat pembahasan anggaran di komisi berlangsung cepat. "Karena rapat komisi kan bicara soal e-component. Misalnya bangun sekolah, di komisi itu mau apa aja gitu lho,  komponennya apa aja. Lebih detil lebih cepatlah di komisi," kata Taufik.

Belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai sebesar Rp 17,9 triliun, belanja bunga sebesar Rp 30 miliar, belanja subsidi sebesar Rp 1,6 triliun, belanja hibah sebesar Rp 1,9 triliun, belanja bantuan sosial sebesar Rp 2,5 triliun, dan belanja bantuan keuangan kepada parpol sebesar Rp 1,8 miliar.

Kemudian belanja langsung dialokasikan untuk pencapaian visi dan misi RPJMD tahun anggaran 2013-2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com