Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Metromini di Pondok Kopi Tak Yakin Diterima di Transjakarta

Kompas.com - 21/12/2015, 14:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menawarkan para sopir bus metromini bergabung ke Transjakarta. Lantas, apa tanggapan sopir metromini dengan tawaran Basuki itu?

Salah satu sopir metromini, Sihombing (46), mengaku apatis dengan tawaran Ahok itu. Sihombing tak yakin metromini dapat bergabung ke Transjakarta.

"Kalau metromini ditawarin bergabung ke Transjakarta, mustahil. Metromini itu banyak kepemilikannya, perorangan. Jumlah busnya ribuan," kata Sihombing kepada Kompas.com, di Pondok Kopi, Cakung, Jakarta Timur, Senin (21/12/2015).

Selain itu, Sihombing mempertanyakan bagaimana bila seorang pengusaha bus metromini yang memiliki 12 bus. Tak mungkin si pemilik bus itu dapat bergabung ke Transjakarta.

"Harga bus transjakarta satu buah Rp 3 miliar sampai Rp 5 miliar. Pertanyaannya, sanggup tidak dia (pemilik perorangan metromini) gabung. Kan tidak sanggup, enggak kuat sahamnya," ujar Sihombing.

Para sopir metromini, menurut dia, tak mungkin bisa lolos direkrut masuk ke Transjakarta. Menurut dia, hal ini dilatarbelakangi banyak faktor, mulai dari usia para sopir sampai bekal pendidikan sekolah.

"Itu cuma lagu lama (diajak bergabung). Dari 100 sopir, mungkin cuma 1 orang yang dipakai. Apalagi citra sopir metromini sudah bobrok begini, pasti mereka merekrut dari yang lain," ujar pengemudi Metromini 47 tersebut.

Oleh karenanya, Sihombing berpendapat, Pemprov DKI sebaiknya meremajakan angkutan tersebut.

"Kalau mau menertibkan angkutan di DKI, diremajakan saja, kami siap, asalkan Pemprov berikan subsidi dan jaminan," ujarnya.

Kompas TV Solusi Ahok Ditolak Metromini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com