"Kami besar-besaran untuk PU, termasuk (membangun dan memperbaiki) trotoar karena trotoar di Jakarta hampir 60 persen lebih itu rusak," kata Basuki di Balai Kota, Senin (4/1/2016).
Selain itu, APBD 2016 diprioritaskan untuk belanja transportasi atau pengadaan bus. (Baca juga: Ini Program-program Prioritas DKI Jakarta dalam RAPBD 2016)
Selanjutnya untuk pembangunan rusun, pembelian lahan, serta pembangunan jalan.
Adapun alokasi APBD 2016 untuk bidang pekerjaan umum mencapai 30,5 persen. Sementara itu, alokasi untuk anggaran kesehatan kurang lebih 18,5 persen APBD.
Kemudian 13,2 persen APBD dialokasikan untuk perumahan, dan 10,1 persen-nya lagi untuk pendidikan.
"Ini sekarang lagi dibahas di rapim (rapat pimpinan). Evaluasi Kemendagri sudah dibalikin ke kami," kata Basuki.
Meski demikian, Basuki belum mengetahui bagian mana dari APBD yang dikoreksi Kemendagri. (Baca: Ahok Terima Evaluasi APBD DKI oleh Kemendagri )
Menurut dia, Kemendagri biasanya mengoreksi bagian kegiatan yang dialokasikan anggarannya dalam APBD.
"Sudah enggak perlu ketok palu, langsung bisa dipakai (APBD-nya). Kami juga enggak kena sanksi selama ikuti syaratnya kok," ujar Basuki.
DPRD DKI Jakarta mengesahkan Perda RAPBD DKI 2016 senilai Rp 66,3 triliun pada 23 Desember 2015 lalu.
Jumlah pendapatan dalam APBD DKI 2016 adalah Rp 58,2 triliun. Sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) tahun sebelumnya adalah Rp 7,9 triliun.
Sementara itu, alokasi belanja langsung dan tidak langsung dalam APBD 2016 tersebut mencapai Rp 59 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.