Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Diprediksi Akan Usung Ahok di Pilkada 2017

Kompas.com - 28/01/2016, 07:47 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan diperkirakan akan mengusung Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada pemilihan kepala daerah 2017.

Ketiadaan kader yang mumpuni di Jakarta dinilai menjadi pertimbangannya.

"Kalau Ahok bersedia, PDI-P mungkin mempertimbangkan mendukung Ahok," kata peneliti senior Indonesia Public Insitute Karyono Wibowo kepada Kompas.com, Rabu (27/1/2016).

Saat ini, PDI-P memiliki 28 kursi di DPRD DKI. Adapun syarat bagi parpol yang ingin mengusung pasangan cagub dan cawagub adalah memiliki minimal 20 kursi.

Oleh karena itu, PDI-P menjadi satu-satunya partai politik yang bisa mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sendiri, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Meski demikian, sampai saat ini, PDI-P masih terlihat adem ayem. Partai berlambang banteng moncong putih itu belum pernah mengadakan kegiatan yang terkait dengan penjaringan cagub dan cawagub yang akan diusung.

Menurut Karyono, masih adem ayemnya PDI-P karena mereka tengah dilanda dilema.

Karyono menilai, saat ini kader PDI-P yang bisa menyangingi popularitas Ahok hanya ada dua orang. Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Meski demikian, Karyono tidak yakin apakah PDI-P akan berani mengambil keputusan mengusung salah satu dari mereka pada Pilkada DKI 2017.

Sebab, Karyono PDI-P melihat PDI-P juga masih membutuhkan keduanya di daerah masing-masing.

Di sisi lain, Karyono melihat para kader PDI-P yang saat ini berkiprah di perpolitikan DKI Jakarta tidak ada satupun yang memiliki nilai jual setara dengan Ahok.

Beberapa yang dicontohkannya adalah Wakil Gubernur petahana, Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Boy Sadikin.

"Kalau dimajukan tapi kalah buat apa. Tentu ini yang jadi pertimbangan PDI-P. Makanya kemungkinan PDIP akan mengusung Ahok," ujar Karyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com