Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Operasi Pasar Bisa Buat Orang Jadi Kaya Raya

Kompas.com - 02/02/2016, 11:15 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kurangnya pengawasan pemerintah dalam pelaksanaan operasi pasar bisa membuat warga semakin kaya raya.

Sebab, warga kerap menimbun pasokan beras serta bahan pangan lain yang diperjualbelikan di sana.

"Om saya ini pemain beras, jadi saya ngerti sekali operasi pasar dengan Bulog. Operasi pasar bisa membuat orang menjadi kaya raya karena di-stok terus (uangnya) pinjam dari bank," kata Basuki dalam sambutannya pada penandatanganan nota kesepahaman antara Perum Bulog dan PT Food Station Tjipinang Jaya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (2/2/2016).

Untuk mengantisipasi penyelewengan dalam operasi pasar, Pemprov DKI mempersiapkan pembayaran secara nontunai. Dengan demikian, data penerima sembako operasi pasar dapat diketahui.

Selain itu, Pemprov DKI juga akan menerbitkan kartu "Jakarta One" yang dapat digunakan untuk semua fasilitas Pemprov DKI Jakarta.

Di samping itu, Basuki menyambut baik pemberian pasokan 200.000 ton beras dari Bulog kepada PT Food Station Tjipinang Jaya.

"Saya bukan mau jadi konglomerat beras. Tetapi, pedagang jangan stok-stok beras sampai tiga bulan," kata Basuki.

Sementara itu, Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti berharap kerja sama antara Perum Bulog dan PT Food Station Tjipinang Jaya dapat menstabilkan harga pangan di Ibu Kota. Sebab, lanjut dia, stabilitas harga pangan di Jakarta dapat diikuti dengan daerah-daerah lainnya.

"Hari ini Perum Bulog dengan PT Food Station Tjipinang Jaya berkomitmen kerja sama stok dan distribusi beras, minimal 200.000 ton untuk kebutuhan warga Jakarta. Ini kerja sama demi keterjangkauan harga," kata Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi : Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com