Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung: Ahok Jangan Takut dan Berpikiran Negatif kepada Warga Kalijodo, Dateng Dong....

Kompas.com - 16/02/2016, 07:05 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Abraham "Lulung" Lunggana sudah pernah melontarkan komentarnya mengenai penertiban Kalijodo.

Lulung meminta supaya penertiban dilakukan secara tertib tanpa ada kekerasan ataupun kontak fisik antara warga dan aparat hukum.

Kemarin, dia kembali mengulang pendapatnya itu. Dia mengatakan, bahkan pendapatnya senada dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang lebih dulu sukses tertibkan Dolly.

"Saya bilang, kalau memang tidak tercapai kesepakatan di tingkat kota, kan ada muspida tingkat 1 yaitu Gubernur DKI, Pangdam Jaya, dan Kapolda. Coba saja adakan pendekatan dengan membuat coffee morning," ujar Lulung ketika dihubungi, Senin (15/2/2016).

Lulung mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama harus hadir langsung dalam acara itu.

Sejak awal, Lulung tidak setuju dengan sikap Ahok yang sudah membawa-bawa tentara untuk melibas warga Kalijodo. Pernyataan itu dianggap arogan.

Lulung pribadi merasa pernyataan itu justru bisa membuat TNI jauh dari rakyat. Hal itu bukanlah yang diinginkan dari penertiban Kalijodo.

Oleh karena itu, Lulung menegaskan pentingnya Ahok turun langsung menghadapi warga Kalijodo.

"Ahok jangan merasa ketakutan dan jangan berpikiran negatif dengan warganya, datang saja. Supaya bisa mendengar langsung. Jangan nanti gagal di tingkat wali kota, wali kota-nya yang disalahin terus dipecat. Pencitraan lagi," ujar Lulung.

"Adakan coffee morning, undang masyarakat, Ahok yang ngomong di situ. Wah cakep banget tuh kalau kayak begitu. Dan ini bukan soal beraninya tapi supaya Ahok mendengar langsung keluhan rakyatnya," kata Lulung.

Lulung yakin akan ada solusi setelah Ahok belajar mendengar. Menurut dia, melakukan penertiban bukan sekadar menghancurkan bangunan dan memindahkan manusianya.

Harus ada kerelaan dari warga sekitar terhadap lingkungan yang selama ini mereka tinggali pulihan tahun.

Tidak ada jalan lain, kata Lulung. Ahok harus turun menemui warga Kalijodo dan melakukan sosialisasi kepada mereka.

"Masih banyak jalan untuk menempuh kebaikan dan kedamaian. Mereka juga mau kok pasti, mereka juga manusia kok. Haji Lulung yakin kalau Ahok mau bicara dengan rakyatnya, akan ada solusi. Jangan malah ngadu tentara sama rakyat," ujar Lulung.

Kompas TV Inilah Asal Usul Kalijodo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com