Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Karaoke di Kalijodo Investasi Rp 1,2 Miliar, 5 Bulan Modal Kembali

Kompas.com - 16/02/2016, 10:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis di kawasan Kalijodo, Jakarta, memang menggiurkan. Bisnis apa pun, dalam waktu tak sampai setahun, akan merengguk keuntungan yang cukup besar.

Selama tiga tahun terakhir, tempat hiburan malam di Kalijodo disebut tumbuh pesat. Beberapa pemilik diskotek, kafe, ruang karaoke, dan rumah bordil mengakui hal itu.

Salah seorang pemilik ruang karaoke dan diskotek di sana menjelaskan, hanya dalam lima bulan, investasi senilai Rp 1,2 miliar untuk membangun gedung tiga lantai berikut belasan kamar ber-AC bisa kembali.

"Kalau dibangun di atas tanah milik warga, saya bagi hasil dengan mereka. Titik impas investasi baru kembali dalam setahun," kata si pemilik yang tak menyebutkan namanya, seperti dikutip dari harian Kompas, Selasa (16/2/2016).

Bukan hanya itu, bisnis bir di kawasan ini juga bisa membuat mulut menganga. Seorang pemasok bir, Sugeng (43), menyebutkan, tak kurang dari 4.000 peti yang masing-masing berisi 24 botol bir habis terjual setiap bulan. Jika harga sebotol bir dijual Rp 60.000, omzet bisnis ini per bulan Rp 5,76 miliar.
 
"Di Jakarta, kawasan Kalijodo menjadi pasar bir terbesar, diikuti kawasan Mangga Besar. Maklum, minuman beralkohol di sini cuma bir. Tak ada jenis minuman beralkohol lain," kata dia.

Sugeng menceritakan, pada 2010-2011, ia pernah memasok bir dari satu merek di Kalijodo. Untuk itu, perusahaan bir tersebut harus membayar "uang kontrak" setahun senilai Rp 800 juta kepada "otoritas" Kalijodo. Tahun berikutnya, uang kontrak naik menjadi Rp 950 juta.

Namun, ketika uang kontrak naik lagi Rp 1,3 miliar, perusahaan bir yang Sugeng pasok tak sanggup lagi membayar.

"Kalau perusahaan bir yang papan-papan iklannya kini ramai menghiasi kawasan Kalijodo ini tahun depan tak sanggup membayar uang kontrak, sudah ada sejumlah perusahaan bir lain yang siap menggusur perusahaan bir yang sekarang mendapat hak monopoli," ujar Sugeng.

Ia menambahkan, harga bir yang dijual umumnya dua kali lipat dari harga pabrik.

Kalijodo terhampar di perbatasan Jakarta Utara di Kecamatan Penjaringan, dan Jakarta Barat di Kecamatan Tambora.

Data Pemerintah Kota Jakarta Utara menyebutkan, di atas lahan seluas 1,4 hektar di bagian Jakarta Utara terdapat 58 kafe yang terletak di lima RT. Data dari Kelurahan Penjaringan, ada 1.356 keluarga atau 3.032 jiwa di kelima RT ini dengan jumlah PSK sekitar 450 orang.

Setiap malam, seorang PSK melayani rata-rata lima pelanggan. Namun, saat ramai, seorang PSK bisa melayani 10-15 pelanggan. Tarif mereka rata-rata Rp 200.000.

Sebagian di antara mereka, kata Koordinator Layanan HIV/AIDS Puskesmas Penjaringan, dokter Intan Novita, mengidap HIV dan tetap bekerja sebagai PSK di sana.

Simak laporan soal kawasan Kalijodo di harian Kompas edisi hari ini, Selasa (16/2/2016), atau silakan berlangganan di http://kiosk.kompas.com dan baca versi epapernya di http://epaper.kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com