Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Penertiban Kalijodo Kan Program "Bangun Tidur"

Kompas.com - 18/02/2016, 18:40 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI menyampaikan, program penertiban kawasan Kalijodo untuk diubah menjadi ruang terbuka hijau (RTH) tidak masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2016.

Ia menilai, penertiban kawasan tersebut semata-mata dipicu kecelakaan mobil Toyota Fortuner yang terjadi beberapa waktu lalu.

(Baca: Apa Kabar Kasus Pengemudi Fortuner yang Pulang dari Kalijodo lalu Tabrak Motor?)

"Ini kan program 'bangun tidur' karena ada pemicunya, yaitu Fortuner. Mungkin ini juga karena Ahok salah ngomong, katanya bir enggak bisa matiin orang, ternyata bisa," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Kamis (18/2/2016).

Ia berharap, Pemerintah Provinsi DKI akan konsisten untuk menjalankan program itu sampai selesai.

Sedianya, menurut Taufik, Pemprov DKI telah menyusun konsep pembangunan RTH di kawasan Kalijodo sejak saat ini. (Baca: Pengacara Warga Kalijodo Ancam Gugat Ahok)

Sejauh ini, Taufik menilai, Pemprov DKI belum memiliki konsep pembangunan RTH karena program penertiban ini tidak direncanakan sejak awal.

Meskipun program ini tidak masuk dalam APBD 2016, Taufik menilai, anggaran untuk program penertiban Kalijodo tersebut masih bisa dialokasikan dalam APBD Perubahan 2016.

Selain itu, ia menilai, Pemprov DKI bisa mencari dana melalui kerja sama dengan pihak swasta, seperti yang dilakukan dalam pembuatan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

"Anggarannya kalau memang belum ada kan bisa (melalui) APBD-P. Gampang itu, mah. Ya bisa juga melalui CSR. Yang penting, jangan dibiarkan kalau habis dibongkar," ujar Taufik.

Ia juga berharap, penertiban Kalijodo tidak memengaruhi program penertiban RTH yang telah direncanakan sebelumnya dalam APBD DKI 2016. (Baca: Pengacara Warga Kalijodo: Saya Enggak Habis Pikir, Logikanya Ahok di Mana?)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com