Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Panah di Kalijodo Dibuat di Kolong Tol Pluit

Kompas.com - 22/02/2016, 11:03 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang warga Kalijodo, Mawar (bukan nama sebenarnya), mengungkapkan asal-usul anak panah yang ditemukan di Kafe Intan pada Operasi Pekat, Sabtu (20/2/2016).

Perempuan berusia 33 tahun tersebut mengungkapkan, anak panah dibuat tak jauh dari Kalijodo.

"Anak panah yang ditemuin kemarin itu dibuat di kolong Tol Teluk Gong (Tol Pluit)," kata Mawar kepada Kompas.com di Kalijodo, Jakarta Utara, Senin (22/2/2016).

Mawar bercerita, ia melihat pembuatan anak panah tersebut. Pembuatannya ialah pada awal tahun 2015. Saat itu, ia mengontrak rumah di sekitar tempat pembuatan anak panah.

"Saya ngontrak di sana (kolong tol). Tahun (2015) lalu (dibuatnya). Pas lagi ada gosip kayak gini (penggusuran)," kata Mawar.

Menurut dia, proses pembuatan anak panah itu di depan warga sekitar. Anak panah itu ditajamkan dengan gergaji. Setelah dibuat, anak panah tersebut kemudian ditaruh di kafe Azis.

Mawar mengungkapkan, senjata tajam lainnya yang ditemukan di Kafe Intan merupakan milik warga kolong tol.

Dari salah satu kafe besar di Kalijodo itu, polisi menyita berbagai barang, di antaranya ratusan pak kondom, sejumlah kepingan film porno, puluhan kerat bir, dan sekitar 400 pucuk anak panah.

Tidak hanya itu, polisi juga menyita puluhan senjata tajam, antara lain parang, pisau, hingga celurit.

Kompas TV Polri & TNI Sisir Kawasan Kalijodo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com