Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kalijodo Mulai Membersihkan Unit di Rusun Marunda

Kompas.com - 22/02/2016, 12:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kalijodo belum ada yang menempati rusun yang disediakan sebagai tempat relokasi mereka. Namun di rusun Marunda, sejumlah warga dari Kalijodo sudah ada datang untuk membersihkan tinggal baru mereka.

Suharto (42 tahun), warga RT 01 RW 05 Kalijodo misalnya, datang ke rusun Marunda di Jakarta Utara untuk mulai membersihkan unit rusunnya agar segera dapat ditempati.

"Belum ditempati, saya masih bersih-bersih dulu," kata Suhartono saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (22/2/2016).

Ia menempati salah satu unit di lantai 5 Blok 11. Di blok itu, mereka menempati unit tipe 36. Fasilitasnya berupa dua kamar tidur, satu ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan tempat jemuran.

Namun kondisi ruangan belum berkeramik dan tampak masih berdebu.

"Katanya sih boleh kalau mau pasang keramik, tapi pasang sendiri. Sementara ini saya pakai karpet dulu. Mau saya pel dulu," kata Suharto.

Ia mengakui, kondisi rusun lebih baik daripada di Kalijodo. Tempatnya pun jauh lebih luas dibanding dengan tempat tinggalnya di Kalijodo.

"Kalau di sana kan sempit, kamar cuma satu. Kalau di sini luas, dapat dua kamar," ujar Suharto.

Namun pria yang bekerja di Pluit itu mengaku, jarak ke tempat kerjanya jadi lebih jauh. Ia mengaku tak dapat menggunakan layanan Transjakarta karena takut terjebak macet.

"Pakai motor saja, kan bisa nyelip-nyelip," ujarnya.

Ketua RW 10 Rusun Marunda, Dompas, mengatakan, sudah 93 warga Kalijodo yang menerima kunci rusun. Rusun Marunda menurutnya akan kedatangan 201 warga Kalijodo. Kebetulan saat ini ada 265 unit yang kosong.

"Tapi belum pada ditempati. Sebagian baru menaruh barang dulu. Saya pikir secepatnya akan ditempati warga. Karena di sana (Kalijodo) kan batasnya (penertiban) akhir bulan," kata Dompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com