Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Seorang Pengusaha Kafe yang Diduga Mucikari di Kalijodo

Kompas.com - 22/02/2016, 09:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menggelandang seorang pria, DK, yang diduga berprofesi sebagai mucikari di kawasan lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara, saat Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat), Sabtu (22/2/2016) malam lalu.

"DK merupakan pemilik salah satu kafe di Kalijodo," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Jakarta, Minggu (21/2/2016).

Menurut Krishna, DK juga menyediakan fasilitas hiburan di lantai bawah, sedangkan lantai atasnya disekat menjadi ruangan yang diduga untuk praktik prostitusi.

Krishna menyebutkan, penyidik memeriksa intensif DK guna mengorek kegiatan ilegal yang dijalani.

"Jika cukup bukti, DK akan ditahan," kata Krishna.

Krishna menduga, ada seorang penyalur minuman keras, alat kontrasepsi, dan penyediaan senjata tajam yang juga mengendalikan sejumlah kafe yang berlokasi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

Polisi, Satuan Polisi Pamong Praja DKI, dan Kodam Jaya juga menyita sejumlah minuman keras, alat kontrasepsi, senjata tajam, dan senjata angin laras panjang di kafe kawasan Kalijodo.

Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian memimpin apel gabungan sekitar 2.000 personel pengamanan Operasi Pekat Kalijodo, Jakarta Utara, di Markas Polda Metro Jaya, Sabtu, sekitar pukul 04.00 WIB.

Petugas gabungan itu menyasar sejumlah kafe, seperti Sinar Jaya, Wisma Citra, Intan, dan Ling Ling di kawasan lokalisasi Kalijodo. Bahkan, aparat terpaksa mendobrak pintu beberapa kafe yang terkunci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com