Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kalijodo Belum Bisa Menempati Rusunawa Pulogebang meskipun Dapat Jatah Unit

Kompas.com - 22/02/2016, 17:13 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kalijodo dari RT 07/RW 10 Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat, belum dapat menempati hunian baru mereka di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pulogebang, Jakarta Timur hingga Senin (22/2/2016).

Meskipun telah mendapatkan jatah unit, warga Kalijodo tersebut masih harus melalui verifikasi data. (Baca: Tinggal di Rusun, Warga Kalijodo Harus Taati Tata Tertib Ini).

Menurut Kepala Unit Pengelola (UP) Rusunawa Pulogebang Agung Darmintono, verifikasi yang dilakukan nantinya mencakup verifikasi data kependudukan, termasuk wajib KTP DKI dan sudah berkeluarga.

"Setelah itu, baru mereka boleh menempati unit rusunnya," kata Agung saat proses pengundian kunci unit rusun, di Rusunawa Pulogebang, Senin (22/2/2016).

Karena belum boleh menempati unit rusunnya, warga Kalijodo tersebut kembali ke rumahnya masing-masing setelah pengundian.

Meskipun demikian, Agung menargetkan warga mulai menempati unit rusunnnya sebelum 29 Februari mendatang.

Menurut dia, sebagian besar warga nantinya akan ditempatkan di Blok H, dan di Blok G. (Baca: Setengah Warga Kalijodo Pindah ke Rusun Marunda).

"Saya kira dalam 2-3 hari ini sudah bisa ditempati," kata dia.

Tercatat, ada 86 kepala keluarga yang berasal dari kawasan Kalijodo di RT 07/RW 10 Kelurahan Angke, Tambora, Jakarta Barat.

Hari ini, sebanyak 46 KK melakukan pengundian unit rusun. Pengundian kunci hari ini merupakan yang terakhir sejak dibuka pada Jumat (19/2/2016).

Kompas TV Rusun Pulogebang Siap Tampung Warga Kalijodo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com