Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Ahok kepada Kepala Dinas Pilihan Jokowi

Kompas.com - 25/02/2016, 09:46 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ada cerita yang tersisa saat pelantikan pejabat eselon di lingkungan Pemprov DKI, Rabu (24/2/2016) kemarin. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah besar kepada pejabat-pejabat DKI.

Kemarahan kepada para pejabat DKI juga diarahkan kepada Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji. Basuki merasa kesal karena Isnawa masih membela anak-anak buahnya.

"Oknum kepala seksi yang malakin sopir-sopir truk sampah. Karena dia juga tahu, truk sampah itu ngobjek ke perusahaan-perusahaan swasta," kata Basuki.

"Tetapi ya.., Kepala Dinasnya terus saja belain. Dia bilang enggak, enggak, enggak," kata Basuki lagi.

Basuki pun memperingatkan Isnawa untuk bertindak lebih tegas kepada anak buahnya. Jika ada anak buahnya yang "bermain", Basuki meminta Isnawa langsung melapor kepadanya.

"Saya ingatkan Pak Isnawa karena sudah bagus banget kerjanya. Tetapi, kalau Anda membiarkan anak buah 'main', saya akan stafkan (jadikan staf) Anda juga."

"Saya enggak peduli karena bagi saya kejujuran adalah nomor satu," kata Basuki memperingatkan Isnawa.

Basuki pun menceritakan bahwa Isnawa ini memang bekerja dengan baik. Bahkan, saat Joko Widodo masih menjadi Gubernur DKI Jakarta, dialah yang merekomendasikan Isnawa yang saat itu menjadi Camat Tambora.

Saat itu, kata Basuki, Jokowi dan dirinya merasa selalu "dikadali" karena Dinas Kebersihan DKI terus-terusan kontrak dengan pihak swasta terkait truk sampah. Padahal, Basuki menginstruksikan pembelian truk sampah melalui APBD.

"Waktu itu, saya sama Pak Jokowi saat masih jadi gubernur bingung cari siapa yang cocok jadi Kepala Dinas Kebersihan. Pak Jokowi bilang, itu saja Pak Isnawa Adji yang Camat Tambora tuh, orangnya rajin sekali," kata Basuki.

Hanya saja, saat itu, tingkat golongan Isnawa belum mencukupi untuk menjadi seorang kepala dinas. Akhirnya, Jokowi merekomendasikan Isnawa menjadi Wakil Kepala Dinas Kebersihan terlebih dahulu agar selanjutnya Isnawa dapat naik menjadi Kepala Dinas Kebersihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com