Tulisan itu menampilkan sebuah ilustrasi yang menggambarkan Ahok tengah dihipnosis oleh banteng hitam dengan mata berwarna merah.
Dalam tulisannya, juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan, ia dan rekan-rekannya tidak pernah memaksa Ahok untuk maju melalui jalur independen. Namun, menegaskan sikap itu tidak terkait dengan sikap Ahok yang meminta PDI-P untuk meminta izin ke Teman Ahok.
“Kami rasa itu bentuk penghargaan beliau sama gerakan ini dan komunitas relawan lain yang tergabung. Yang jelas kami tidak pernah sekalipun merongrong, cuma memang kami melakukan hal konkret."
"Kalau pencalonan berlangsung hari ini, kami sudah bisa daftarkan Pak Ahok melalui jalur independen,” kata Amalia.
Jika PDI-P serius ingin mengusung Ahok, Amalia meminta agar partai tersebut memberikan penjelasan ke warga yang telah mengumpulkan data KTP dukungan untuk Ahok.
Penjelasan berisi alasan maju melalui jalur partai lebih baik daripada independen.
“Kami sih nothing to lose ya. Kalau memang PDI-P maupun partai lain ingin mengusung Ahok ya silakan yakinkan 730.000 lebih orang yang sudah mengumpulkan KTP, kenapa maju melalui jalur partai lebih baik bagi Ahok dan bagi kami,” ujar dia.
Menurut Amalia, Teman Ahok merupakan gabungan dari ratusan ribu orang yang terlibat dalam proses pengumpulan data KTP dukungan untuk Ahok.
Amalia mengatakan, sejak mereka memulai aksinya per Mei 2015, sudah banyak kelompok lain yang kemudian melakukan aksi yang sama.
"Hingga saat ini, baru Teman Ahok dan komunitas relawan lain yang sudah melakukan aksi konkret dalam mengusung Ahok. Kita kan tidak sendiri. Banyak individu dan komunitas relawan lain yang berkontribusi dalam pengumpulan KTP ini, dan hasilnya konkret,” kata Amalia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.