Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Timeline" 20 Hari Keputusan Pembongkaran Kalijodo

Kompas.com - 29/02/2016, 09:32 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Tak perlu waktu lama bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk mengeksekusi kawasan Kalijodo.

Berawal dari kecelakaan maut yang menyebabkan empat orang tewas, Basuki langsung memutuskan untuk menertibkan kawasan Kalijodo.

Terhitung hanya 20 hari waktu yang dibutuhkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merencanakan pembongkaran ratusan bangunan liar di Kalijodo. Kawasan penuh wisma dan tempat hiburan itu akan dikembalikan fungsinya menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
 
(9/2/2016): Ahok pertama kali menegaskan akan membongkar kawasan Kalijodo. Seusai meresmikan sepuluh taman di Jagakarsa, Basuki mengatakan kawasan Kalijodo lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya.

Sang pengendara Fortuner maut diketahui menenggak 10 gelas minuman keras dari tempat hiburan di Kalijodo.

"Makanya saya bilang, Kalijodo harus segera di-sosialisasi (kemudian) kami bersihkan semua. Enggak ada toleransi! (Kalijodo) lebih banyak mudarat daripada manfaatnya," kata Ahok saat itu.

(12/2/2016): Di tengah berbagai penolakan yang disampaikan oleh warga serta pekerja seks komersial (PSK) Kalijodo, Ahok mengancam akan memecat Wali Kota jika tidak berani membongkar kawasan itu.

Wali kota terkait adalah Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi dan Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi.

(14/2/2016): Pemerintah Kota Jakarta Barat dan Jakarta Utara mulai melayangkan surat sosialisasi pembongkaran bangunan kepada warga Kalijodo.

(17/2/2016): Ahok rapat koordinasi bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana di Mapolda Metro Jaya.

Hasilnya, Pemkot Jakarta Utara dan Jakarta Barat akan melayangkan SP 1 hingga Surat Perintah Bongkar (SPB). Rentang waktunya, SP 1 ke SP 2 selama tujuh hari. Kemudian SP 2 ke SP 3 selama tiga hari dan SP 3 ke SPB hanya satu hari.

Di samping itu, para mantan PSK Kalijodo sudah mulai pulang kampung. Kemudian warga pun sudah mulai mendaftar Rusun Marunda dan Pulogebang.

(18/2/2016): Pemkot Jakarta Utara dan Jakarta Barat melayangkan SP 1. Di dalam surat itu, warga diminta untuk meninggalkan kawasan tersebut dan membongkar sendiri bangunannya.

(19/2/2016): Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah memimpin rapat koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait penertiban Kalijodo. Hasilnya, Kalijodo akan dieksekusi pada 29 Februari.

(20/2/2016): Operasi penyakit masyarakat dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Hasilnya banyak minuman keras, senjata tajam, serta anak panah beracun ditemukan.

(25/2/2016): Pemkot Jakarta Utara dan Jakarta Barat melayangkan SP 2 ke warga Kalijodo.

(27/2/2016): Ahok dan Tito kembali menggelar rapat koordinasi pembongkaran kawasan Kalijodo. Kali ini lokasinya di Balai Kota.

Dalam rapat itu, mereka membahas kesiapan pembongkaran ribuan bangunan di Kalijodo pada hari eksekusi, yakni 29 Februari.

(28/2/2016): Pemkot Jakarta Utara dan Jakarta Barat melayangkan SP 3 kepada warga Kalijodo.

(29/2/2016) Pemkot Jakarta Utara dan Jakarta Barat menerbitkan SPB. Bangunan liar di kawasan Kalijodo diratakan dengan tanah.

Kafe Intan milik tokoh Kalijodo, Abdul Azis lah yang dibongkar pertama kali. Harapannya, Pemprov DKI dapat langsung menata kawasan Kalijodo menjadi RTH. Agar kawasan itu tidak lagi disalahgunakan dan diduduki secara liar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com