Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gubernur Sekarang Bagus Pak, Eh Enggak-enggak, Gubernurnya Jelek Pak"

Kompas.com - 03/03/2016, 08:53 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Rabu (2/3/2016), bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sempat mengunjungi pasar tradisional di Senen, Jakarta Pusat.

Ada momen yang ia anggap lucu dalam kunjungannya itu. Momen itu terjadi saat Sandiaga berbincang dengan salah seorang pedagang.

Menurut Sandi, pada awalnya pedagang itu memuji-muji kinerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Baca: Mampukah Sandiaga Uno Menyaingi Ahok?)

"Pak, gubernur yang sekarang bagus, Pak," ujar Sandi menirukan ucapan pedagang itu, di kantor redaksi Kompas.com, Rabu sore.

Namun, menurut Sandi, tak lama setelah pujian itu dilontarkan, seorang rekan dari pedagang tersebut membisikkan bahwa Sandi tengah mencalonkan diri sebagai gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, yang artinya akan berhadapan dengan Ahok.

Mendengar bisikan itu, kata Sandi, pedagang yang mulanya memuji Ahok itu langsung meralat pernyataannya.

"Langsung dia bilang, 'Oh, gubernur yang sekarang jelek, Pak'. Hanya dalam beberapa detik sudah berubah, ha-ha-ha...," ujar Sandi seraya tertawa. 

Kepada Kompas.com, Sandi juga menyatakan bahwa isu-isu primordial dan politik uang sudah tidak laku dijual dalam setiap pemilihan umum di Jakarta. (Baca: Sandiaga Uno: 20 Persen Penduduk Jakarta Orang Jahat, 80 Persen Orang Baik)

Menurut Sandi, saat ini hanya 15 persen warga Jakarta yang masih mau menerima politik uang. Itu pun tidak pasti memilih calon yang memberinya uang.

"Jadi, uangnya dia ambil, tetapi dia memilih calon yang lain," tutur bos Saratoga Group ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com