Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Anak Enggak Diimunisasi, Saya Khawatir"

Kompas.com - 08/03/2016, 20:34 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Alice (8,5 bulan), tampak tenang saat sang bidan memberikan dua tetes vaksin polio kepadanya. 

Ibunda Alice, Sri Rahayu (39) mengatakan bahwa putri semata wayangnya itu telah diimunisasi, sejak berusia satu bulan.

Beberapa vaksin yang telah diterimanya adalah BCG, DPT campak, dan Polio. Sri mengaku tak takut untuk memberikan vaksin bagi anaknya.

Bagi Sri, yang terpenting adalah daya tahan tubuh anaknya.

"Apalagi jenis penyakit sekarang macam-macam. Kalau enggak diimunisasi, saya khawatir," ucap Sri ketika dijumpai di Balai RW 02, Kelurahan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (8/2/2016).

Senada dengan Sri, warga lainnya, Dewi (35), mengatakan bahwa anaknya sudah divaksin secara berkala.

Kedua buah hatinya, dia berikan imunisasi sejak masih berusia satu bulan. Meskipun begitu, dia tidak pernah merasa takut apabila kondisi anaknya berubah seusai diimunisasi.

Dia takut anaknya mengalami demam tinggi. "Tapi alhamdulillah, ternyata enggak. Baik-baik saja kondisinya," ucap Dewi.

Sementara itu, dokter di Puskesmas Gelora, Martha I Panggabean mengatakan bahwa tingkat kepedulian orangtua terhadap imunisasi anak sudah cukup tinggi.

Apalagi, sambungnya, sosialisasi terkait imunisasi pun telah rutin diadakan.

"Kita adakan penyuluhan ke warga juga, baik secara individu ataupun ke posyandu balitanya. Di situ diberitahu tujuan-tujuannya dari imunisasi itu sendiri apa," tutur Martha.

Dia menyampaikan, terkait penyelenggaraan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang berlangsung pada 8-15 Maret 2015, pihak Puskesmas pun telah melakukan sosialisasi sejak bulan lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com