Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Gerindra Sebut Ahok Bisa Diberhentikan sebagai Gubernur karena Alexis

Kompas.com - 11/03/2016, 17:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bisa dihentikan dari jabatannya.

Hal ini disampaikan Habiburokhman dalam diskusi "Jakarta Tanpa Ahok", yang diselenggarakan di Tebet Timur Dalam Raya, Jakarta Selatan, Jumat (11/3/2016).

Habiburokhman menilai, Basuki alias Ahok bisa dihentikan dari jabatannya karena telah melakukan sejumlah pelanggaran.

Salah satunya soal kasus prostitusi di Hotel Alexis. Menurut dia, Ahok, yang tahu adanya pelanggaran kesusilaan di hotel itu, melakukan pembiaran.

"Nah, apa yang terjadi di Hotel Alexis itu disampaikan sendiri oleh Ahok bahwa Hotel Alexis lantai 7 adalah surga dunia, terjadi prostitusi di beberapa tempat itu, sebuah pengakuan bahwa dia mengakui adanya perdagangan orang yang secara terorganisasi," kata Habiburokhman.

Habiburokhman mengatakan, pernyataan Ahok itu bukan hal sepele. Ahok dianggap termasuk melanggar Pasal 76 dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

"Menurut saya, itu bukan hal sepele karena Pasal 76 bahwa gubernur bisa diberhentikan jika melakukan perbuatan melanggar kesusilaan. Menurut saya, ini melanggar kesusilaan," ujar dia. (Baca: Ahok: Di Alexis Itu, Lantai 7 Surga Dunia Lho...)

Dirinya juga menyinggung masalah Ahok yang menyebut seorang ibu bernama Yusri yang disebut maling karena persoalan KJP. Ahok dianggap melakukan fitnah. Jika disebut maling, Yusri berarti mengambil barang atau sesuatu kepunyaan orang lain secara melawan hukum.

"Namun, unsur maksud memiliki secara melawan hukum tidak terpenuhi dalam kasus ini," ujar Habiburokhman.

Dia juga menyinggung Ahok yang dianggap diskriminatif soal melarang pedagang hewan kurban berjualan di trotoar. Ia membandingkannya dengan pedagang ikan bandeng yang diizinkan berdagang menjelang Imlek di trotoar.

Hal lainnya soal gaya bicara Ahok yang tidak pantas dalam wawancara bersama KompasTV. Ia juga menilai, Ahok berlebihan soal masalah gorong-gorong yang dipenuhi sampah kabel dengan menyebut itu sebagai bentuk sabotase.

Habiburokhman menjadi pembicara dalam acara bertajuk "Jakarta Tanpa Ahok". Diskusi ini rencananya dihadiri pula oleh cagub DKI, Yusril Ihza Mahendra, dan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lulung Lunggana.

Namun, baik Yusril maupun Lulung tak kunjung datang hingga diskusi berakhir. Hanya politisi PDI Perjuangan M Yamin, pemerhati politik DKI Geis Khalifah, dan Syahganda Nainggolan yang hadir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com