Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Teman Ahok" tentang Pertemuan Penentuan Cawagub

Kompas.com - 18/03/2016, 17:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penentuan calon wakil gubernur (cawagub) untuk mendampingi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terjadi dalam waktu satu malam saja. Ketika itu, komunitas "Teman Ahok" datang ke rumah Ahok di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, untuk mempertanyakan siapa wakil yang akan dipilih Ahok.

Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan, awalnya Ahok sudah sepakat akan memberikan nama wakilnya pada tanggal 1 Maret. Kesepakatan itu terjadi ketika mereka diundang makan siang di Balai Kota DKI Jakarta.

"Pada saat itu sebenarnya Pak Ahok masih menunggu Pak Djarot karena dia maunya sama Pak Djarot kan," kata Amalia di markas Teman Ahok di Graha Pejaten, Jalan Pejaten Raya, Jumat (18/3/2016).

Namun, Amalia mengatakan, mereka khawatir dengan status Djarot yang masih terikat dengan partai politik. Mereka sebenarnya setuju jika Ahok didampingi Djarot.

"Tapi, ini kan masalahnya enggak cuma kita isi nama di formulir saja," ujar Amalia.

Teman Ahok tidak mendapat kepastian apakah Djarot bersedia keluar dari partai untuk maju lewat jalur independen. Hal itulah yang melatarbelakangi Teman Ahok menagih nama cawagub kepada Ahok.

"Kita enggak bisa dinego. KTP ini amanah dan enggak etis kalau KTP ini kami jadikan bargaining," ujar dia.

Mereka juga diburu waktu. Komentar pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra tentang formulir data KTP yang mereka kumpulkan sedikit banyak membuat khawatir. Mereka khawatir formulir yang mereka kumpulkan bisa sia-sia.

Akhirnya mereka membulatkan tekad untuk mendatangi Ahok agar formulir yang mereka kumpulkan siap tanpa celah. Amalia mengatakan, mereka sempat dilanda keraguan ketika berniat datang ke rumah Ahok.

Soalnya, saat itu sedang beredar pemberitaan bahwa Ahok meminta Teman Ahok bergabung dengan PDI-P.

"Kita mikir bagaimana nih, masa Pak Ahok tergoda ya. Nanti kalau kita ke rumahnya, jawabannya apa. Apa Pak Ahok sudah menyerah mau maju independen?" ujar Amalia.

Setelah bertemu, ternyata semangat Ahok untuk maju lewat jalur independen masih sama. Amalia mengatakan, Ahok masih bersemangat menjelaskan kepada mereka tentang betapa seriusnya dia mau maju lewat jalur independen.

"Pak Ahok tuh 'senggol bocor' banget. Kita ngomong apa, dia jawabnya bisa panjang. Saat itu dia jelaskan kalau dia senang banget lewat jalur independen," ujar Amalia.

"Dia juga bilang kalau pernah coba maju di jalur independen dan menjelaskan bukan sekali ini saja dia keluar dari zona nyaman. Dia pernah keluar dari zona nyaman dan dia merasa hidupnya masih bahagia," kata Amalia.

Kompas TV Teman Ahok Terus Kumpulkan KTP Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator Busway

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator Busway

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

SMK Lingga Kencana Depok Berencana Beri Santunan ke Keluarga Siswa Korban Kecelakaan

Megapolitan
Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Tukang Tambal Ban yang Digeruduk Ojol Sudah 6 Tahun Mangkal di MT Haryono

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com