Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Salah Satu Pengemudi Go-Jek Nilai Kliennya Korban Salah Tangkap

Kompas.com - 22/03/2016, 18:46 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum dari salah satu pengemudi Go-Jek, Aldo Felix, mengatakan, para pengemudi Go-Jek yang saat ini diamankan di Polda Metro Jaya merupakan korban salah tangkap.

Menurut Aldo, salah satu pengemudi Go-Jek bernama Ratna yang merupakan kliennya bercerita bahwa saat itu para pengemudi Go-Jek tersebut berkumpul karena takut akan jadi korban amukan dari para sopir taksi yang hendak melakukan sweeping.

Saat mereka berkumpul, polisi malah mengira para pengemudi Go-Jek tersebut akan melakukan aksi penyerangan terhadap sopir angkutan umum.

"Kita merasa bahwa polisi salah tangkap ya. Sopir Go-Jek ini bukan pelaku kekerasan. Mereka hanya berjalan konvoi. Mereka konvoi karena takut jadi korban kekerasan yang terjadi siang tadi," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/3/2016).

Aldo yang juga anggota LBH Jakarta ini menuturkan, saat ini, ada 64 pengemudi Go-Jek yang diamankan di Polda Metro Jaya. Aldo berharap agar para pengemudi Go-Jek tersebut segera dibebaskan oleh pihak kepolisian.

"Ada 64 orang di ruang Sabhara. Harapan saya karena mereka bukan pelaku kekerasan malah korban salah tangkap oleh polisi bisa dilepaskan segera karena mereka juga ada keluarga di rumah," ucapnya. (Baca: Manajemen Go-Jek Akan Tindak "Driver" yang Lakukan Kekerasan)

Sebelumnya, para pengendara ojek online melakukan aksi sweeping terhadap sopir taksi. Aksi mereka dipicu balas dendam terkait teman mereka yang babak belur dipukuli oleh sopir taksi yang berunjuk rasa.

Kompas TV Sopir Go-Jek Merasa Tidak Aman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com