Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bestari Sindir Ahmad Dhani agar Buat Lagu soal Ditinggalkan PKB

Kompas.com - 23/03/2016, 18:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Bestari Barus mengatakan, musisi Ahmad Dhani tidak kompeten mengomentari masalah politik. Dhani sebaiknya menekuni bidang musik saja yang memang menjadi kompetensinya.

Perkataan Bestari itu terkait dengan pernyataan Ahmad Dhani bahwa partai yang mendukung  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 merupakan partai penjilat.

Menurut Bestari, pernyataan Ahmad Dhani itu muncul karena kecewa ditinggalkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Wah bagaimana ya. Orang itu hanya tanggapan dia sepihak sih ya, jadi menurut saya enggak perlu begitu ditanggapi. Mungkin karena kekecewaan dia saja enggak dapat dukungan dari PKB mungkin," kata Bestari saat dihubungi, Rabu (23/3/2016).

Bestari mengaku tidak merasa terhina dengan ucapan Ahmad Dhani. Dia menilai, Dhani bukan orang yang berkompeten mengomentari situasi politik di Jakarta. Menurut Bestari, keahlian Dhani ada pada bidang musik, bukan politik. Dia malah menyindir Dhani untuk menciptakan lagu berisi pengalamannya ditinggalkan PKB. (Baca: Kodok dan Kecebong Jokowi Saja Ketawa Lihat Rambut Ahmad Dhani)

"Sudahlah dia menghibur kita saja. Bikin saja lagu yang bagus supaya bisa sampaikan pesan moral kalau kemarin ditinggal PKB," ujar dia.

Ahmad Dhani sebelumnya mengatakan bahwa partai politik (parpol) yang mendukung Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah partai penjilat. Menurut Dhani, Ahok telah menegaskan akan maju pada Pilkada 2017 melalui jalur independen. (Baca: Ahmad Dhani Sebut Partai Pendukung Ahok adalah Penjilat)

Dhani menilai tak perlu lagi ada partai politik yang mendukung Ahok.

Sampai saat ini, Ahok telah mendapatkan dukungan dari Partai Nasdem. Sinyal dukungan untuk Ahok juga datang dari Partai Hanura, PKB, dan PAN. Bahkan, Ahok mengatakan, Partai Hanura akan mendeklarasikan dukungan untuknya pada Kamis besok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com