JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Senin (28/3/2016), kelompok relawan Teman Ahok berhasil mengumpulkan formulir KTP warga lebih dari 300.000.
Formulir ini merupakan syarat bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ikut Pilkada DKI 2017 melalui jalur independen.
(Baca juga: Heru Budi: Mudah-mudahan Tuhan Lindungi "Teman Ahok" ).
Sebelumnya, Teman Ahok telah mengumpulkan 700.000 lebih data KTP warga.
Namun, pengumpulan data KTP itu diulang karena formulirnya ketika itu belum mencantumkan nama bakal calon pendamping Basuki.
Setelah dilakukan pengulangan dengan mencantumkan nama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budihartono sebagai calon pendamping Basuki, Teman Ahok hingga kini berhasil mengumpulkan lebih dari 300.000 formulir dukungan warga.
Lantas, apakah semua dukungan tersebut ikhlas diberikan? Netizen pemilik akun Twitter @Nayay_yan, mengatakan bahwa ada arahan dari atasannya untuk mengisi formulir Teman Ahok.
"Di tpat kerja sy yg ber ktp dki di paksa isi formulir ini, sy tolak dgn tegas" tulisnya di akun Twitter, Senin (14/3/2016).
Tampak foto formulir Teman Ahok disertakan dalam kicauan tersebut.
di tempat kerja sy yg ber ktp dki di paksa isi formulir ini, sy tolak dgn tegas @maspiyungan @ssirah pic.twitter.com/rSctck3tWz
— YnR (@Nayay_Yan) March 14, 2016
Pemilik akun @Nayay_Yan mengatakan bahwa atasannya mengarahkan untuk mengisi formulir Teman Ahok melalui surat edaran.
Namun, dia belum berniat melapor karena menilai belum ada tekanan yang berarti dari bosnya. Pemilik akun juga tidak menyebut nama perusahaan tempat ia bekerja.
"Isunya klo yg ga mau isi formulir tsb, kelak klo yg jadi ahok lg bkal di deportasi dr jakarta kan lucu," ujar dia.
(Baca juga: Habiburokhman Terjun dari Monas jika "Teman Ahok" Capai 1 Juta KT).
Menanggapi informasi dari akun Twitter itu, penggagas Teman Ahok, Singgih Widyastono mengatakan bahwa sejak awal Teman Ahok tidak pernah melakukan pemaksaan dalam mengumpulkan KTP.
"Kalau dari Teman Ahok sendiri kita tidak pernah mewajibkan siapapun yang enggak dukung untuk harus dukung," ujar Singgih.
Ia berharap seluruh formulir KTP yang sudah masuk ke Teman Ahok merupakan formulir yang diisi dengan ikhlas.
Namun, gerakan pengumpulan KTP ini diakuinya semakin masif. Tidak jarang Teman Ahok mendapatkan kiriman puluhan bahkan ratusan formulir yang sudah terisi.