Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mensos: Bayi Pengemis yang Dicekoki Obat Penenang Alami Penurunan Syaraf

Kompas.com - 28/03/2016, 18:07 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA), Cipayung, Jakarta Timur. Ia menjenguk bayi Bon-bon yang mengalami kasus eksploitasi oleh orangtua.

Bayi malang berusia enam bulan itu juga sering dicekoki obat penenang riklona clonazepam. Menurut Khofifah, saat menanyakan jenis obat itu ke dokter, ternyata obat itu biasa diberikan ke pengguna yang mengalami pasien psikotik.

Psikotik sendiri adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidakmampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau dan aneh.

Akibat dicekoki obat ini, bayi Bon-bon mengalami penurunan saraf.

"Nama obat itu saya mengkomunikasikan ke dokter biasanya untuk gangguan psikotik, sehingga memang ada saraf-saraf yang mengalami penurunan fungsi," kata Khofifah, saat ditemui dalam acara di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (28/3/2016).

"Nah sorot matanya per hari ini sudah bisa memberikan refleksi motoriknya. Tapi kita juga mengkomunikasikan dengan dokter, kalau menurut dokter harus rawat inap, ya kita siapkan rawat inap," ujar Khofifah.

Selain itu, pihaknya juga menyatakan akan berkomunikasi dengan dokter, untuk menangani bibir bayi Bon-bon agar dapat dioperasi. Sebab, bayi Bon-bon mengalami memiliki bibir sumbing.

Khofifah menyatakan, tidak ada batasan sampai kapan bayi Bon-bon ditangani di save house bagi anak tersebut. (Baca: Bayi Bon-Bon yang Jadi Korban Eksploitasi Anak Tampak Lemah)

"Ada yang lima tahun di sini. Karena ketika orangtuanya tidak ada kan bisa jadi anak negara," ujarnya.

Selain itu dengan dipelihara oleh Kemensos di panti itu menurutnya tidak menghilangkan hak asus dari bayi Bon-bon.

"Tidak menghilangkan hak asus. Yang menentukan hak asus atas putusan pengadilan," ujarnya.

Sebelumnya, Bon-Bon diberikan obat penenang, riklona clonazepam dengan dosis tinggi tanpa anjuran dokter oleh pelaku, EH (17) dan SM (18). Kasus ini diungkap oleh Polres Jakarta Selatan. Pelaku mengaku memberikan obat penenang itu agar korban tidak rewel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com