Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Biasanya Perjalanan 5 Menit jadi 40 Menit Saat Penghapusan "Three In One"

Kompas.com - 06/04/2016, 07:13 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil uji coba penerapan penghapusan "three in one" di sejumlah jalan protokol Jakarta pada hari pertama menghasilkan lonjakan kepadatan arus lalu lintas. Hal itu terjadi pada pagi maupun sore hari di beberapa ruas jalan Ibukota.

Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu lintas Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto mengatakan hasil pengamatan pihaknya pada pagi dan sore hari didapati ada peningkatan volume arus lalu lintas di sejumlah ruas penggal jalan di Jakarta.

Seperti dari arah Slipi mengarah ke Semanggi, dari Pancoran mengarah ke Semanggi, dari Antasari mengarah ke Sudirman-Thamrin, dari arah Tanah abang yang mengarah ke MH. Thamrin dan dari Pakubuwono mengarah ke Patimura.

"Uji coba hari pertama ada peningkatan volume arus lalu lintas di beberapa ruas penggal, karena tidak diberlakukannya "three in one"," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (5/4/2016) malam.

Budiyanto mencontohkan biasanya jarak tempuh dari lampu merah Slipi mengarah ke Semanggi hanya memakan waktu sekitar lima hingga sepuluh menit, namun pada sore tadi waktu tempuhnya bisa mencapai empat puluh menit.

Selain itu, Budiyanto pun menuturkan situasi arus lalu lintas di Jalan Sudirma-Thamrin relatif lebih padat pada sore hari. Hal ini diyakini karena tidak diberlakukannya sistem "three in one" di jalan tersebut.

"Selama ini arus terpecah ke jalan lain. Namun di hari ini hanya terkonsentrasi di Sudirman-Thamrin karena "three in one" tidak diberlakukan," ucapnya.

Budiyanto berharap pada masa uji coba ini benar-benar dihitung kepadatan arus lalu lintasnya, sehingga hasil uji coba benar-benar menunjukan angka-angka yang dapat digunakan sebagai dasar memutuskan kebijakan lebih lanjut.

Ia pun mengaku tidak mempermasalahkan jika "three in one" dihapuskan. Namun ia berharap akan ada program pengganti dan juga hasil uji coba kondisi lalu lintas tidak mengalami kemacetan yang luar biasa karena tidak adanya "three in one".

"Sepanjang sudah ada program pengganti dan hasil uji coba tidak menghasilkan kemacetan yang signifikan tidak jadi masalah jika "three in one" dihapuskan " jelasnya.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku melihat banyak mobil-mobil yang hanya diisi satu orang pada hari pertama uji coba penghapusan "three in one".

Pemandangan itu didapatinya dalam perjalanan dari rumahnya di Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara menuju Jakarta Selatan.

"Tadi kita coba memang kelihatannya pengendara bawa sendiri-sendiri dari arah Gajah Mada," kata Ahok di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan sekitar pukul 08.30. (Baca: Pemprov DKI Harus Punya Parameter yang Jelas untuk Hapus "Three In One")

Meski banyak mobil yang hanya diisi satu orang, Ahok yakin polisi dapat menanggulanginya. Ia pun tetap pada pendiriannya dari awal, yakni penghapusan "three in one". Ia yakin itu merupakan kebijakan yang tepat.

"Emang idealnya itu sudah benar. Kan ("three in one") korbanin anak, kita enggak mau juga. Kita pikir setelah evaluasi dua minggu ini akan kita lihat," ujar Ahok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com