Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Dipelesetkan Jadi Wiranti, Hanura Desak Rizieq Minta Maaf

Kompas.com - 06/04/2016, 14:48 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Didi Apriadi mengatakan, pihaknya mendesak Rizieq Shihab untuk menyampaikan permintaan maaf kepada Ketua Umum Hanura Wiranto.

Sebab, Rizieq telah mengganti dan mempelesetkan nama Wiranto menjadi Wiranti.

"Kami mendesak. Jadi, kami menyampaikan, kalau kebetulan beliau menyimak acara ini, kalau bisa kita silaturahmi, mohon maaf kepada Pak Wiranto. (Kami) mengimbau habib untuk meminta maaf," ujar Didi di Kantor DPP Partai Hanura, Jakarta Pusat, Rabu (6/4/2016).

Meski belum menerima permintaan maaf, lanjut Didi, Wiranto dan Hanura telah memaafkan Rizieq terlebih dahulu. Hal tersebut merupakan pernyataan sikap yang dikeluarkan Hanura.

"Kami memaafkan untuk mengingatkan beliau, tetapi bukan berarti kami mendiamkan. Pernyataan sikap ini sebagai gerakan moral anak muda agar (Rizieq) memperbaiki sikapnya," kata Didi.

Selain itu, Hanura juga mengimbau Rizieq untuk tidak mengulangi perbuatannya. Sebab, Rizieq harus bertanggung jawab kepada Tuhannya.

"Dia bertanggung jawab kepada yang di atas, Allah SWT, itu yang paling tinggi. Untuk itu, kami mengimbau kepada Habib Rizieq untuk mencoba kembali ke jalan yang benar."

"Jadilah habib yang santun, jadilah habib yang bisa jadi contoh untuk umatnya, jangan mengatakan kata-kata yang tidak baik," ujar Didi.

Sebelumnya, Hanura berencana melaporkan Rizieq karena telah melakukan lima penghinaan, di antaranya penghinaan terhadap Pancasila yang dipelesetkan menjadi pantat gila, penghinaan terhadap Hanura, penghinaan terhadap Ketua Umum Hanura Wiranto, penghinaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan penghinaan terhadap etnis Tionghoa.

Namun, laporan tersebut tidak dilanjutkan sebab dianggap hanya akan menimbulkan kegaduhan.

Kompas TV Ini Kata Ahok Soal Dukungan Parpol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Polisi Usut Indentitas Mayat Laki-laki Tanpa Busana di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Sebelum Dibunuh Arif, RM Sempat Izin ke Atasan untuk Jenguk Kakaknya di RS

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Keluarga Tolak Otopsi, Jenazah Pemulung di Lenteng Agung Segera Dibawa ke Kampung Halaman

Megapolitan
Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Mayat Laki-laki Tanpa Busana Mengambang di Kanal Banjir Barat Tanah Abang

Megapolitan
Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com