JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Kampung Luar Batang menceritakan kondisi mereka beberapa hari setelah penertiban berlangsung. Salah seorang warga, Upi Yunita, menjelaskan, banyak warga yang masih bertahan tinggal di perahu.
"Untuk makan sehari-hari biasanya ke aula Masjid Kramat Luar Batang," ujar Upi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (18/4/2016).
Upi mengatakan, warga akan bertahan di sana sampai mendapatkan kompensasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Meski demikian, Upi bersyukur bahwa banyak bantuan yang didapatkan warga Kampung Luar Batang.
Bantuan-bantuan tersebut membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski demikian, Upi menyayangkan bahwa tidak ada satu pun bantuan yang diberikan Pemprov DKI untuk mereka.
"Bantuan-bantuan dari relawan luar biasa, ya, banyak. Namun, Pemprov enggak ada bantuan, abai banget," ujar Upi. (Baca: Saat Posko Kemanusiaan Berdiri di Pasar Ikan...)
Posko-posko kemanusiaan memang sudah bermunculan di Kampung Luar Batang. Di antaranya adalah posko dari Front Pembela Islam, Aksi Cepat Tanggap (ACT), Baznas, dan Lembaga Nasional Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU).
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya membongkar semua bangunan yang berada di Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, khususnya di RW 04. Sebagian warga sudah direlokasi ke Rusun Rawa Bebek dan Marunda.
Ada pula warga yang masih bertahan di lokasi penggusuran. Sebagian dari mereka tinggal di perahu. (Baca: FPI Dirikan Posko Kemanusiaan bagi Korban Penggusuran Pasar Ikan)