Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa ERP Tak Kunjung Terlaksana?

Kompas.com - 29/04/2016, 12:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta Andri Yansyah menjelaskan alasan tak kunjung diterapkannya sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Jalan Sudirman dan Jalan HR Rasuna Said.

Dia mengatakan, hingga kini, ada peralihan pemanfaatan aset dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI ke Dishubtrans DKI Jakarta.

"Pemanfaatan aset itu sesuai UU yang ada itu di BPKAD. Kami serahkanlah ke dokumen (pemanfaatan aset) ke BPKAD. Mungkin karena pekerjaan BPKAD yang sangat tinggi, akhirnya gubernur memutuskan (dokumen) dikembalikan ke Dishubtrans," kata Andri saat dihubungi wartawan, Jumat (29/4/2016).

Ia menjelaskan, dokumen dikembalikan dari BPKAD ke Dishubtrans DKI pada 8 April ini. Pemanfaatan aset merupakan fungsi BPKAD sehingga harus ada aturan berbentuk peraturan gubernur (pergub) untuk memanfaatkan aset tersebut.

"Sejalan dengan terbitnya pergub pemanfaatan aset, ya kami sudah siapkan dokumen, kerangka segala macam untuk pelaksanaan lelang," kata Andri.

Maka dari itu, saat pergub terbit dan sudah ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, semua proses sudah bisa dilaksanakan. Pergub itu hanya mengatur pemanfaatan aset, tidak mengatur teknis lelang.

"Pak Gubernur juga sudah menyuruh (untuk) mempercepat proses tersebut, tidak berapa lamalah. Saya bisa menjamin setelah tanda tangan pergub keluar, sebulan setelahnya, kita langsung lakukan (proses selanjutnya)," kata Andri.

Dishubtrans DKI akan berkoordinasi dengan kepolisian terkait database kendaraan dan penindakan.

"Ini semua proses mempercepat bagaimana ERP itu bisa terlaksana. ERP itu bukan pengennya kita, bukan pengennya Pak Gubernur, tetapi sudah ada di perda (peraturan daerah)," kata Andri.

Wacana pemberlakuan ERP sudah disampaikan sejak tahun 2013. Ada dua perusahaan yang sudah melakukan uji coba ERP di Jalan Sudirman dan Jalan HR Rasuna Said, yakni Kapsch dan Q-Free. Namun, hingga kini, ERP tak kunjung terlaksana.

Kompas TV ERP Hanya Berlaku Bagi Kendaraan Roda 4
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com