JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Yayasan Bung Karno dan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) Rahmawati Soekarnoputri menyarankan pemerintah tidak melakukan penggusuran di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara.
Sebaiknya, kata Rahmawati, pemerintah mempercantik kawasan ini dengan membangun perkampungan nelayan.
Hal itu disampaikan Rahmawati ketika mengunjungi Kampung Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (29/4/2016).
"Saya pikir, kalau tidak dibikin penggusuran seperti ini, bikin masterplan-nya dulu bagaimana? Bikin kampung nelayan yang bagus gitu, loh," kata Rahmawati.
Rahmawati pada kesempatan itu juga bertemu dengan Adhiyaksa Dault yang kebetulan jadi khatib shalat Jumat.
Rahmawati mengatakan, yang ia dengar, kawasan Luar Batang ingin disulap jadi tempat perbelanjaan atau mal. (Baca: Pemprov DKI Tepis Isu di Medsos, Begini Perencanaan Kawasan Luar Batang)
Ini yang menurut dia tidak tepat karena tempat perbelanjaan seperti mal justru hanya terjangkau masyarakat menengah atas saja. Belum lagi kalau menggusur akan menghilangkan mata pencarian warga setempat dari melaut.
"Itu kan untuk middle class ke atas. Kasih tempat dong, mereka gimana untuk melaut lagi. Memang kehidupannya di situ kok," ujar Rahmawati.
Kalau dalil Pemprov DKI untuk menata, ia balik bertanya penataan itu untuk siapa? Ia menilai, pemerintah tidak bisa semena-mena melakukan pengusiran kepada warga. Apalagi kalau sampai bawa aparat.
"Saya dengar kemarin diturunkan dengan aparat itu sebenarnya melanggar dari keamanan publik untuk ketertiban publik. Bahasanya mau menertibkan tapi justru membuat keresahan sosial," ujar Rahmawati.