Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Hari Senin dari Ahok untuk PNS Agar Mundur

Kompas.com - 02/05/2016, 06:35 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhir pekan lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuat sebuah pernyataan yang mengejutkan melalui siaran langsung Kompas TV.

Pria yang akrab disapa Ahok ini menantang para pegawai negeri sipil (PNS) di DKI yang tidak suka bekerja sama dengannya untuk mengirim surat pengunduran diri pada Senin (2/5/2016).

"Kepala dinas, wali kota, wakil wali kota, sekko (sekretaris pemerintah kota), semua yang ada di DKI, bupati di DKI... kalau Anda enggak suka dengan saya, mau ikut jejak Pak Rustam (Effendi, mantan Wali Kota Jakarta Utara), tolong hari Senin masukan surat pengunduran diri ke saya. Hari Senin!" kata Ahok.

Kini, Senin sudah datang. Kemarin, Ahok mengutarakan keyakinannya bahwa tidak akan ada surat pengunduran diri PNS yang benar-benar masuk kepadanya hari ini. (Baca: Lewat Siaran Televisi, Ahok Tantang PNS DKI untuk Mengundurkan Diri)

"Enggak adalah, percaya sama saya. Saya sudah (ngancem) dari masih wagub kok. Orang kerja baik-baik enggak ada ribut sama saya kok," ujar Ahok di rumahnya, Kompleks Pantai Mutiara, Minggu (1/5/2016).

Ahok pun memberi contoh seperti sopir dan ajudannya. Kata Ahok, mereka sudah bekerja dengan Ahok sejak Pilkada DKI 2012. Sampai saat ini, tidak pernah terbesit di pikiran orang-orang itu untuk "lepas" dari Ahok. Padahal, berbeda dengan PNS DKI, mereka berada di samping Ahok nyaris seharian.

Ahok mengatakan ancaman yang dia lontarkan di televisi kemarin, merupakan ancaman yang sudah dikeluarkan sejak dia masih jadi wagub. Dia punya cerita bahwa dulu ada PNS yang justru bersikeras tidak mau mundur.

"Kaya Pak Catur (Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Catur Laswanto) katanya mau berhenti. Aku belum sempat tanya, dia sudah whatsapp saya. 'Pak itu bohong, Pak. Saya enggak mau berhenti kok, Pak,'. Jadi siapa yang mau berhenti?" ujar Ahok. (Baca: Yusril: Bagaimana kalau PNS Ramai-ramai Minta Pak Ahok Mundur?)

Ahok berterima kasih jika PNS mundur

Meski yakin tidak ada PNS yang mundur hari ini, Ahok mengatakan siap menerima surat pengunduran itu jika memang ada. Bahkan, Ahok mengaku berterima kasih kepada PNS DKI yang mau mundur dari jabatannya.

"Saya ngomong dengan sangat jujur, kalau ada PNS eselon II dan I yang mau berhenti, saya sih terima kasih, terima kasih sama mereka," ujar Ahok.

Ahok mengatakan mundurnya para PNS tersebut akan memberi kesempatan bagi PNS muda lain untuk naik. Ahok melihat para PNS muda yang mengikuti tes seleksi lurah dan camat ini potensial.

"Yang muda ini di bawah yang semangat kerjanya. Tahu enggak kamu yang mau tes jadi lurah berapa orang? 700-an. Makanya kalau camat lurah enggak mau lari kenceng ya harus kita ganti,"ujar Ahok.

Ahok pun kembali mengutarakan keyakinannya bahwa tidak akan ada PNS DKI yang mengirim surat pengunduran diri hari ini. Sebab, dia merasa baik-baik saja dalam berinteraksi dengan bawahannya selama memimpin Jakarta.

"Percaya deh sama saya, berapa sih yang mau berenti. Saya mah orangnya baik-baik aja kok. Kamu kalau bohongin saya, ya saya ngamuk. Saya sudah hitung. Kalau Anda enggak mau gerak ya saya marah. Ya kan," kata Ahok.

Kompas TV Ahok: Yang Mau Mengundurkan Diri, Saya Tunggu Suratnya Hari Senin!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com