Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Diusulkan Dicopot dari DPRD DKI, Inggard Joshua Berkali-kali Ditegur

Kompas.com - 02/05/2016, 09:04 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris DPW Partai Nasdem DKI Jakarta Wibi Andriano mengatakan pihaknya telah menegur anggota DPRD DKI dari Fraksi Nasdem, Inggard Joshua, berkali-kali. Inggard sudah diperingatkan untuk tidak melawan partai dalam mengomentari sesuatu.

"Sudah kita panggil dan jawabannya bagus. Kata dia, oke mau dengar partai. Eh besoknya ngomong lagi di TV. Maunya bagaimana kalau kayak begitu," ujar Wibi kepada Kompas.com, Senin (2/5/2016).

Akhirnya, DPW Partai Nasdem DKI Jakarta pun mengusulkan rencana Pergantian Antar Waktu (PAW) terhadap Inggard.

PAW adalah mekanisme penggantian atau pencopotan anggota legislatif oleh partai. Seseorang yang di-PAW akan digantikan oleh orang yang diputuskan oleh partai yang bersangkutan.

PAW terhadap Inggard dilakukan karena dia dinilai terlalu vokal mengkritisi rencana reklamasi yang dimiliki Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Begitupun dengan kasus pembelian RS Sumber Waras.

"Kan kita murni dukung Ahok, tetapi masih saja macam-macam ngomongin reklamasi, ngomongin RS Sumber Waras. Tanpa koordinasi dulu dengan DPW," ujar Wibi. (Baca: Sering Kritik Kebijakan Ahok, Inggard Joshua Diusulkan untuk Dicopot dari DPRD DKI)

Hal paling akhir, Inggard juga kencang berkomentar tentang isu suap dalam raperda terkait reklamasi. Inggard memang pernah mengatakan bahwa dia yakin ada potensi suap yang melibatkan anggota DPRD DKI lain dalam kasus ini. Bahkan, Inggard pernah mengatakan bahwa Ketua Fraksi Partai Nasdem Bestari Barus juga terlibat dalam kasus ini.

Wibi mengatakan Inggard sudah berkali-kali mengabaikan teguran dari DPW Partai Nasdem DKI Jakarta. Akhirnya, usulan untuk PAW tidak terhindarkan.

"Kita kan anggap dia senior, orang baik, bisa dipegang dong kata-katanya. Tapi ternyata hasilnya beda antara yang diucapkan dengan yang diperbuat beda. Itu yang bikin DPW pusing juga sama beliau," ujar Wibi.

"Politisi kan omongannya yang dipegang. Kita juga enggak mau membatasi hak dia sebagai dewan kok, tapi ketika ada keputusan partai setidaknya berkoordinasi dong kalau bertindak sesuatu," tambah dia.

Sejak dulu, Inggard memang terkenal sering memiliki sikap yang berlawanan dengan Partai Nasdem. Dia merupakan satu-satunya anggota Fraksi Partai Nasdem yang tergabung dalam tim angket dulu.

Inggard juga tidak segan melontarkan kritikan terhadap kebijakan Ahok. Sikap ini berbeda dengan sikap Partai Nasdem yang sudah menyatakan mendukung Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com