Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terpuruk, Sandiaga Sebut Masuk 3 Besar dalam Survei Internal

Kompas.com - 20/05/2016, 13:37 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bertumpu pada survei sebagai strategi pemenangannya di pilkada 2017 mendatang. Survei ini dilakukan oleh basis relawan dan tim Sandi untuk mengukur popularitas, elektabilitas, dan memetakan masalah Jakarta. Meski tidak mau merilis survei itu, Sandi mengatakan bahwa saat ini ia sudah di posisi tiga besar nama bakal calon.

"Kita punya survei internal yang mungkin selama ini kita sudah empat kali melakukan survei. Survei terakhir kita sudah menunjukkan masuk tiga besar dan kita tetap pada strategi tidak merilis survei tersebut," kata Sandiaga saat ditemui di Kantor Tim-nya di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/5/2016).

Mantan pengusaha ini menuturkan bahwa tiga bulan lalu, namanya terpuruk di tiap lembaga survei. Namun karena sosialisasi yang gencar ke lapisan akar rumput dan terpaan media, popularitas Sandiaga terus menanjak. (Baca: Kekurangan Pemerintahan Ahok Menurut Sandiaga Uno)

"Awal-awalnya itu sebelum saya memulai sosialisasi ini, elektabilitas saya nol, orang sampai bilang 'ngapain kamu capek-capek', tapi saya menjalaninya dengan betul-betul. Kalau saya ingin dikenal saya harus kerja keras. Turun ke akar rumput. Ketemu bukan sama tokoh-tokoh saja. Karena selama ini saya hanya dikenal hanya dikenal elit di mana saya berasal, tapi di kalangan akar rumput tidak dikenal sama sekali," papar Sandi.

Selama 100 hari program sosialisasi, Sandi turut melakukan survei ke warga. Ia mengklaim tiap enam minggu, tingkat elektabilitasnya naik dua kali lipat. Menurut Sandi, paling tidak setengah warga Jakarta mengenal namanya dan pernah menjabat tangannya.

"Waktu saya berangkat saya tidak dikenal sama sekali. Masuk majelis ada yang panggil saya Sanjono, ada yang panggil Sandi Ugo," ujar Sandi.

Sandi berharap semakin meningkatnya elektabilitas dapat menjadi modal untuk pertarungan DKI-1. (Baca: Gerindra ke NU, Sandiaga Yakin Didukung Kelompok Berbasis Agama)

"Kita berharap kita bisa menjadi pesaing alternatif yang bisa mengkonsolidasi semua calon-calon lain sehingga ada posisi yang kuat yang bisa kita tawarkan," katanya.

Kompas TV Sandiaga Terus PDKT dengan Warga Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com