Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Tahun Kumpulkan Data KTP, "Teman Ahok" Baru 2 Kali Bertemu Ahok secara Resmi

Kompas.com - 29/05/2016, 14:43 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Relawan "Teman Ahok" sudah mulai mengumpulkan data KTP sejak Juni 2015 lalu. Namun, intensitas pertemuan mereka dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dari sejak awal pengumpulan data KTP hingga saat ini masih bisa dihitung dengan jari.

Lebih kurang hanya dua pertemuan resmi yang mempertemukan Ahok, sapaan Basuki, dengan para relawannya itu.

"Komunikasi pertama kita itu waktu kita sudah kumpulkan 500.000 lebih data KTP," ujar salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, di Gudang Sarinah Ecosystem, Pancoran, Minggu (29/5/2016).

Pada Desember 2015, Teman Ahok memang sudah mencapai pengumpulan data KTP lebih dari 532.000. Jumlah tersebut sudah melebihi syarat minimal untuk pendaftaran calon perseorangan di KPU DKI Jakarta.

Kabar tersebut menjadi kado Natal bagi Ahok. Satu bulan kemudian, Ahok mengundang mereka untuk makan siang di Balai Kota DKI Jakarta. Itulah pertama kalinya mereka diterima oleh Ahok. (Baca: Teman Ahok: "Bully" dan Fitnah SARA Sudah Jadi Makanan Kami Sehari-hari)

Sebelum data KTP mencapai syarat minimum, Ahok belum bersedia untuk menemui mereka. Pertemuan kedua adalah ketika Teman Ahok mendatangi kediaman Ahok di Pantai Mutiara pada Maret 2016.

Singgih menyebut pertemuan itu sebagai momen bersejarah bagi mereka. Sebab, pada pertemuan itu, mereka meminta kepastian Ahok untuk maju lewat jalur independen dan segera memutuskan wakil gubernur.

Singgih mengatakan hanya dua pertemuan itulah mereka bertemu secara formal.

"Sisanya kami memang pernah bertemu, tetapi ya colongan-colongan saja ketika diundang stasiun TV," ujar Singgih. (Baca: Ini Dua Kendala Paling Sulit bagi Teman Ahok )

Meski demikian, hal itu tidak mengurangi semangat Teman Ahok dalam mengumpulkan data KTP untuk Ahok dan Heru. Saat ini, mereka sudah berhasil mengumpulkan 900.000 lebih data KTP. Jumlahnya semakin dekat menuju target mereka, yakni 1 juta data KTP.

Kompas TV "Teman Ahok" Adakan Bazar Dukungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com