Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dua Kendala Paling Sulit bagi Teman Ahok

Kompas.com - 29/05/2016, 12:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu pendiri "Teman Ahok", Singgih Widyasyomo, mengatakan banyak kendala yang mereka alami dalam proses pengumpulan data KTP. Namun, ada dua kendala yang dia rasa paling sulit untuk dihadapi.

"Masalah pertama itu soal menggandakan data KTP itu," ujar Singgih dalam Teman Ahok Fair di Gudang Sarinah Ecosystem, Pancoran, Minggu (29/5/2016).

Untuk bisa mendaftar ke KPU DKI Jakarta, data KTP harus dikirim tiga rangkap. Jika Teman Ahok mengirim 1 juta data KTP, artinya ada 3 juta rangkap data KTP yang harus diserahkan. Itu semua harus dibawa ke KPU DKI Jakarta.

Kendala kedua adalah soal entry data. Data KTP yang sudah dikumpulkan oleh Teman Ahok harus dikumpulkan dalam sebuah data digital. Hal ini untuk mempermudah proses klasifikasi kelurahan ataupun yang lainnya.

Dalam satu hari, Teman Ahok baru mampu meng-input 20.000 data. Butuh tenaga dan waktu lebih banyak untuk meng-input semua data KTP yang kini sudah terkumpul lebih dari 900.000 itu.

Semua itu merupakan proses administrasi yang harus dilewati agar data KTP Ahok-Heru lolos verifikasi KPU DKI Jakarta. Singgih mengatakan, anggaran untuk menghadapi masalah itu tidak sedikit.

"Anggarannya tidak sedikit. Kurang lebih Rp 1 miliar," ujar Singgih.

Penggalangan dana dengan cara membuat Teman Ahok Fair merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut. (Baca: Ahok Optimistis Teman Ahok Capai Target Satu Juta Data KTP Dukungan)

Hari ini adalah hari terakhir penggalangan dana lewat acara Teman Ahok Fair. Saykoji, Float, dan Mocca akan hadir pada hari terakhir ini. Ahok juga akan datang menjumpai warga pendukungnya. Harga tiket masuk yang dikenakan adalah Rp 25.000 untuk tiket presale dan Rp 35.000 untuk tiket yang dibeli di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com