Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Mengkaji Permintaan Ketua RT/RW yang Minta Bayaran Sesuai UMP

Kompas.com - 30/05/2016, 09:46 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sandiaga Uno memiliki harapan untuk ketua RT/RW di Jakarta jika terpilih menjadi gubernur dalam Pilkada 2017 nanti. Salah satunya persoalan peningkatan dana operasional bagi pengurus RT/RW.

Sandiaga bercerita, ayahnya memiliki pengalaman sebagai ketua RT lebih dari lima periode. Ia melihat banyak keperluan yang akhirnya membuat sang ayah memakai dana pribadi lantaran tak dana operasional tak cukup.

Dari sana ia belajar, ketua RT/RW sebagai ujung tombak pelayanan pemerintah harus diberikan sokongan sesuai. Untuk Jakarta, Sandiaga tengah mempertimbangkan peningkatan dana operasional pengurus RT/RW.

Dari hasil pertemuan dengan beberapa pengurus, permintaan dana minta disetarakan seperti upah minimum rata-rata (UMR) DKI Jakarta.

"Ini lagi kami kaji. Mereka bilang paling enggak, ikut upah minimum. Tapi paling enggak, saya rasa ada suatu kajian menyeluruh," kata Sandiaga di Rawa Buaya, Jakarta, Minggu (29/5/2016).

Dana tersebut dialokasikan khusus dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Terkait proses pengeluaran dana operasional, Sandiaga tetap akan memakai sistem saat ini, salah satunya laporan via Qlue.

Menurut Sandiaga, meskipun saat ini sistem pemberian intensif sudah baik, perlu ada perbaikan kembali. Salah satunya komunikasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan para pengurus RT/RW.

Dalam aturan saat ini, pengurus RT dan RW diberikan insentif berbeda setiap laporan via Qlue. Untuk RT yakni Rp 10.000 per laporan untuk RT dan Rp 12.500 per laporan untuk RW.

"Makanya diajak dialog. Jangan sampai mereka merasa tidak diayomi oleh aparat pemerintah provinsi. Karena kita butuh sekali RT/RW yang ada di garis terdepan," kata Sandiaga.

Bahkan, Sandiaga ke depan berencana mengajak para Ketua RT/RW untuk belajar penggunaan aplikasi teknologi. Pasalnya, penggunaan tersebut merupakan keharusan di masa mendatang.

Sebelumnya, puluhan pengurus RT dan RW mengancam akan mundur jika tetap dipaksa untuk membuat laporan via Qlue setiap hari. Mereka mengadu kepada Komisi A DPRD DKI Jakarta. Bahkan, mereka mengancam akan memboikot Pilkada DKI Jakarta 2017.

Qlue merupakan aplikasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk wadah penampung semua kepentingan warga.

Warga dapat mengadukan semua kejadian, seperti macet, jalan rusak, banjir, penumpukan sampah, hingga pelayanan yang tak maksimal di DKI dan rumah sakit lewat tulisan ataupun foto.

Kompas TV Qlue, Solusi Atau Masalah? (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com