Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Pemberlakuan Satu Arah Tanjung Barat Lama, Masyarakat Masih Kaget

Kompas.com - 31/05/2016, 11:20 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan pagi ini mulai memberlakukan sistem satu arah (SSA) di Jalan Tanjung Barat Lama, Jakarta Selatan.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Dan Transportasi Jakarta Selatan, Christianto mengatakan berdasarkan pengamatan pada hari pertama ini, SSA membuat arus lalu lintas lebih lancar.

"Saya tadi coba di Jalan Lenteng Agung dari Universitas Pancasila sampai flyover Tanjung Barat lancar," kata Christianto saat dihubungi, Selasa (31/5/2016).

SSA akan diberlakukan pada hari kerja setiap pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB. Dengan sistem ini, kendaraan dari Pasar Minggu tidak bisa melewati Jalan Tanjung Barat Lama jika ingin ke Pasar Rebo.

Pengendara disarankan mengambil jalan alternatif melewati pertigaan Poltangan, Jalan Nangka, atau TB Simatupang jika ingin ke Pasar Rebo dari arah Pasar Minggu.

"Kami menyadari masyarakat kaget dan banyak yang belum tahu jalan altermatif mengarah ke Pasar Rebo," kata Christianto.

SSA diberlakukan setelah banyaknya keluhan dari masyarakat tentang persilangan kendaraan di Jalan Tanjung Barat Lama yang membuat macet. Selama ini arus lalu lintas di Jalan Lenteng Agung dari Depok ke arah Pasar Rebo selalu macet pada jam sibuk, disebabkan keluarnya kendaraan dari Jalan Tanjung Barat Lama.

Pada pemberlakuan SSA hari pertama ini Christianto juga menyebut masih ada titik kemacetan dari arah Pasar Minggu sampai pertigaan Poltangan.

"Penyebabnya adalah crossing dengan perlintasan sebidang pintu kereta Rawa Bambu. Selanjutnya arus lalu lintas lancar mengarah ke Depok," ujar Christianto.

Untuk solusi kemacetan jangka panjang, Christianto menilai perlu adanya underpass di perlintasan sebidang Tanjung Barat agar arus dari Depok mengarah ke Pasar Rebo lancar.

"Otomatis arus lalu lintas mengarah ke Pasar Minggu lancar, tidak terhambat lagi dengan penyempitan jalan dan terhalang pintu kereta," ujar Christianto. (Baca: Uji Coba Satu Arah Diberlakukan di Jalan Tanjung Barat Lama Selama Sepekan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com