Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok" Hapus Pernyataan di Medsos soal "Akan Datangi Kedubes Singapura di RI"

Kompas.com - 05/06/2016, 19:36 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Teman Ahok" sempat menulis pernyataan akan mendatangi Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia melalui akun media sosialnya, Sabtu (4/6/2016). Namun, pernyataan tersebut dihapus karena Teman Ahok menyebut mereka sadar mereka telah keliru.

"Menyadari kekeliruan tersebut, Teman Ahok juga sudah mencabut tweet dan post bernada ancaman tersebut," tulis Teman Ahok dalam akun Facebook-nya, Minggu (5/6/2016).

Selain itu, Teman Ahok juga meminta maaf karena telah mengeluarkan pernyataan akan mendatangi Kedubes Singapura.

"Teman Ahok meminta maaf secara terbuka pada publik, jika pernyataan Teman Ahok terkait ‘akan mendatangi Kedubes Singapura, jika Amalia dan Richard tidak dilepaskan segera’ dianggap tidak elegan dan bernada ancaman," demikian penggalan pernyataan yang ditulis di akun Facebook tersebut. (Baca: "Teman Ahok" Mengaku Emosional soal Ajakan Datangi Kedubes Singapura di Jakarta)

Permintaan maaf itu juga disampaikan Teman Ahok saat menggelar konferensi pers pada Minggu siang. Salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, menyebut mereka cukup emosi dan gusar karena sebelumnya mendapat kabar dua pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, yang ditahan oleh Imigrasi Singapura, akan dipulangkan Sabtu malam. Namun, keduanya kemudian baru dipulangkan pada Minggu pagi.

"Mbak Amalia dijanjikan pulang jam 10.00 malam. Makanya kami merasa gusar, merasa emosional, kami tidak punya akses menghubungi siapa yang berwenang. Kami mohon maaf karena itu provokatif. Kami mohon maaf atas pernyataan kami di media sosial," ucap Singgih. (Baca: Amalia "Teman Ahok": Persoalan Tidak Akan Sebesar Ini jika Kami Didampingi KBRI)

Menurut Singgih, tindakan mengumumkan di media sosial telah disepakati karena Amalia dan Richard tidak dapat dihubungi. Pernyataan di media sosial itu disebut cukup efektif.

"Karena tidak sampai beberapa jam, sikap otoritas lebih membaik. Amalia dan Richard sudah diberikan akses. Kita mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Singapura terkait hal tersebut," kata Singgih dalam keterangan di akun Facebook Teman Ahok.

Pada Sabtu malam, Teman Ahok melalui akun Facebook-nya menyatakan akan mendatangi Kedubes Singapura di Jakarta jika pemerintah Singapura tidak segera melepaskan Amalia dan Richard.

Berikut adalah pernyataan yang dirilis di Facebook Teman Ahok yang kemudian dihapus tersebut.

"(URGENT!!) HIMBAUAN DAN PERNYATAAN #SAVEAmaliaRichard 1. Teman Ahok meminta Imigrasi Singapura untuk segera melepaskan pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, yang saat ini ditahan dan diisolasi, saat kedatangan ke Singapura siang tadi. 2. Kami menghormati hukum di Singapura, namun Teman Ahok bukanlah teroris. Amalia dan Richard cuma diundang untuk hadir oleh Warga Negara Indonesia di Singapura untuk menghadiri acara Food Festival. Dan ini juga kedatangan pertama mereka di Singapura. 3. Jika tidak segera dilepaskan, kami akan mendatangi Kedutaan Besar SIngapura di Jakarta dengan seluruh kekuatan yang dimiliki Teman Ahok. 4. Saat ini Amalia dan Richard diisolasi dan diputuskan kontaknya dari dunia luar, bahkan tidak bisa ditemui oleh KBRI. Kami meminta kejelasan perlakuan, dan mereka untuk segera dikembalikan ke Indonesia. 5. Seluruh Teman Ahok agar menyebarkan berita dan himbauan ini, dan bersiap jika pihak Imigrasi Singapura terus mempersulit proses pelepasan Amalia dan Richard Terimakasih. #SaveAmaliaRichard Koordinator, Teman Ahok Aditya Yogi Prabowo".

Kompas TV Dilarang Masuk Singapura, â??Teman Ahokâ?? Dideportasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com