Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Teman Ahok" Mengaku Emosional soal Ajakan Datangi Kedubes Singapura di Jakarta

Kompas.com - 05/06/2016, 17:51 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, meminta maaf karena Teman Ahok sempat mengatakan akan mendatangi Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia melalui akun media sosialnya, Sabtu (4/6/2016). Dia menyatakan hal itu terjadi karena mereka cukup emosi.

"Kami akan mengklarifikasi sedikit yang di media sosial. Kami sempat merilis beberapa pernyataan kami akan mengerahkan massa. Kami menganggap ini semua emosional kami," ujar Singgih di Markas Teman Ahok, Graha Pejaten, Minggu (5/6/2016).

Menurut Singgih, mereka cukup emosi dan gusar karena sebelumnya mendapat kabar dua pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, ditahan oleh Imigrasi Singapura, akan dipulangkan Sabtu malam. Namun, keduanya kemudian baru dipulangkan pada Minggu pagi.

"Mbak Amalia dijanjikan pulang jam 10.00 malam. Makanya kami merasa gusar, merasa emosional, kami tidak punya akses menghubungi siapa yang berwenang," kata dia. (Baca: Amalia "Teman Ahok": Persoalan Tidak Akan Sebesar Ini jika Kami Didampingi KBRI)

Oleh karena itu, dia mewakili Teman Ahok meminta maaf telah mengeluarkan pernyataan tersebut di media sosial.

"Kami mohon maaf karena itu provokatif. Kami mohon maaf atas pernyataan kami di media sosial," ucap Singgih. (Baca: Kronologi Penahanan Dua Pendiri "Teman Ahok" di Singapura)

Pada Sabtu malam, Teman Ahok melalui akun Facebook-nya menyatakan akan mendatangi Kedubes Singapura di Jakarta jika pemerintah Singapura tidak segera melepaskan Amalia dan Richard. Berikut adalah pernyataan yang dirilis di Facebook Teman Ahok.

"(URGENT!!) HIMBAUAN DAN PERNYATAAN #SAVEAmaliaRichard 1. Teman Ahok meminta Imigrasi Singapura untuk segera melepaskan pendiri Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, yang saat ini ditahan dan diisolasi, saat kedatangan ke Singapura siang tadi. 2. Kami menghormati hukum di Singapura, namun Teman Ahok bukanlah teroris. Amalia dan Richard cuma diundang untuk hadir oleh Warga Negara Indonesia di Singapura untuk menghadiri acara Food Festival. Dan ini juga kedatangan pertama mereka di Singapura. 3. Jika tidak segera dilepaskan, kami akan mendatangi Kedutaan Besar SIngapura di Jakarta dengan seluruh kekuatan yang dimiliki Teman Ahok. 4. Saat ini Amalia dan Richard diisolasi dan diputuskan kontaknya dari dunia luar, bahkan tidak bisa ditemui oleh KBRI. Kami meminta kejelasan perlakuan, dan mereka untuk segera dikembalikan ke Indonesia. 5. Seluruh Teman Ahok agar menyebarkan berita dan himbauan ini, dan bersiap jika pihak Imigrasi Singapura terus mempersulit proses pelepasan Amalia dan Richard Terimakasih. #SaveAmaliaRichard Koordinator, Teman Ahok Aditya Yogi Prabowo"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com