Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: "Teman Ahok" Enggak Hebat-hebat Amat

Kompas.com - 06/06/2016, 14:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Aria Bima,, mengaku senang dengan terbentuknya komunitas "Teman Ahok". Pembentukan komunitas itu ia anggap sebagai wujud pendidikan politik.

Namun, dia menilai, langkah yang dilakukan Teman Ahok dengan mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali maju sebagai calon gubernur melalui jalur independen belum dapat dibanggakan.

Menurut Aria, pengumpulan hampir satu juta data KTP dukungan berhasil dilakukan saat Ahok berstatus sebagai petahana, dan kinerjanya sudah terlihat di masyarakat.

"Jangan jemawa. Teman Ahok enggak hebat-hebat amat gitu lho maksudku. Mengumpulkan KTP, tetapi dari hal yang pernah dilakukan PDI-P," kata Aria, saat dihubungi, Senin (6/6/2016).

Saat Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu, PDI-P mengusung Jokowi-Ahok yang berdasarkan hasil survei elektabiltas berada jauh di bawah petahana Fauzi Bowo. Aria menuturkan, saat itu, elektabilitas Fauzi-Nachrowi mencapai 54 persen, tetapi pada akhirnya warga Jakarta memilih Jokowi-Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur.

"Kami pecah primordialisme Islam atau China. Kami potong dengan keberanian PDI-P memberi warna bahwa PDI-P memperlihatkan, semua warga negara berhak mendapat posisi yang sama," kata Aria.

Anggota Komisi VI DPR RI itu mengatakan, PDI-P masih membuka pintu selebar-lebarnya bagi Ahok jika mau diusung partai berlambang banteng moncong putih tersebut.

"Sampai Ahok diusung PDI-P (pada Pilkada DKI Jakarta 2017), kalau ada yang berani mengusulkan bikin posko relawan gubernur (salah satu agama), langsung gue geruduk dan tutup itu posko. Itu namanya bertentangan dengan SARA," kata Aria.

Teman Ahok mengumpulkan data KTP untuk mendukung Ahok-Heru Budi Hartono maju secara independen pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sampai saat ini, mereka telah mengumpulkan 933.846 data KTP.

Kompas TV Soal "Pengen" Demo, Teman Ahok Minta Maaf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com