Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Diberitahu Dubes Singapura soal 2 Pendiri "Teman Ahok" Tertahan di Imigrasi

Kompas.com - 06/06/2016, 09:36 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengetahui rencana "Teman Ahok" ke Singapura, akhir pekan lalu.

Pria yang akrab disapa Ahok ini mengatakan, dia baru tahu setelah dua pendiri "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris, ditahan oleh pihak imigrasi di Singapura.

"Saya enggak tahu, saya juga tahunya setelah mereka ditahan. Ada orang kirimin saya bahwa ini ditahan di imigrasi," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (6/6/2016).

Ahok mengatakan, ketika itu, Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, mencarinya untuk memberi kabar soal "Teman Ahok". Lewat Anil, Ahok pun mendapat penjelasan soal Amalia dan Richard yang tertahan di imigrasi.

Dok Teman Ahok Undangan acara Indonesia Food Festival di Singapura yang mengundang Teman Ahok.
Kedutaan Besar Singapura untuk Indonesia melalui keterangan tertulisnya memberi penjelasan tentang kehadiran dua pendiri "Teman Ahok", Amalia Ayuningtyas dan Richard Handris Saerang, yang tidak diizinkan masuk Singapura, Sabtu (4/6/2016) lalu.

Pihak Kedubes Singapura menyebutkan, Amalia dan Richard tidak ditahan. Mereka hanya dimintai keterangan oleh petugas imigrasi, dan tidak diizinkan masuk ke Singapura.

Selain itu, dalam interview tersebut, Kedubes Singapura mengatakan, Amalia dan Richard, sudah mengakui untuk melaksanakan kegiatan kampanye.

"Mereka tiba di Singapura tanggal 4 Juni 2016 dan di-interview oleh petugas Imigrasi Singapura. Mereka memberi tahu ke petugas Imigrasi bahwa tujuan mereka ke Singapura untuk melaksanakan kegiatan politik termasuk menggalang dana kampanye," demikian penggalan dari keterangan Kedubes Singapura untuk Indonesia.

Meski demikian, "Teman Ahok" membantah pernyataan Kedubes Singapura. Mereka mengatakan bahwa tidak ada kegiatan politik di Singapura. Kehadiran mereka hanya atas nama pribadi seperti turis yang akan menghadiri food festival.

Kompas TV Dilarang Masuk Singapura, â??Teman Ahokâ?? Dideportasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com