Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muara Angke Dilanda Banjir, Ahok Sindir Bakal Cagub yang Melarangnya Tertibkan Pasar Ikan

Kompas.com - 07/06/2016, 11:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Air laut merendam pesisir Jakarta dalam tiga hari belakangan. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi kejadian itu dengan sindiran terhadap pihak-pihak yang menentangnya untuk menertibkan kawasan Pasar Ikan.

"Makanya, jangan tanya saya dong. Tanya sama pengacara, sama aktivis yang melarang saya membongkar Pasar Ikan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (7/6/2016).

Ia mengatakan, saat hujan turun deras, airnya akan masuk ke Waduk Pluit. Di Waduk Pluit memang sudah dibangun tanggul setinggi 3,8 meter. Namun, tanggul di arah Muara Baru dan Pasar Ikan belum dibangun.

Ahok mengatakan, sikapnya yang ngotot menertibkan kawasan Pasar Ikan adalah untuk meninggikan Jalan Muara Baru Raya dan Gedung Panjang.

"Jadi, yang kemarin kami bongkar Pasar Ikan itu dalam rangka meninggikan karena posisi pompa sama tanggulnya dia hanya dua meter lebih. Kami nih mesti bikin 3,8 meter. Kalau tanggulnya pendek, air laut masuk, tidak akan berguna pompanya," ujar Ahok.

Ia menegaskan, dirinya tidak hendak membongkar Masjid Luar Batang atau Kampung Luar Batang seperti yang dituduhkan, tetapi menggusur orang-orang yang menduduki tanggul di Pasar Ikan.

"Tetapi, kan ada pengamat yang hebatlah, anggota Dewan yang hebat, pengacara hebat, dan calon gubernur hebat yang bilang tidak boleh (gusur)," kata Ahok.

Setelah penertiban di Pasar Ikan, sejumlah pihak memang sempat mengunjungi warga dan membela mereka, antara lain aktivis Ratna Sarumpaet, anggota DPR RI Tantowi Yahya, hingga anggota DPRD DKI Jakarta. Bakal calon gubernur DKI Yusril Ihza Mahendra menjadi pengacara yang vokal membela warga Luar Batang.

Jumat malam pekan lalu tanggul di Pantai Mutiara, Penjaringan, jebol. Air laut pun membanjiri rumah-rumah elite di kawasan itu. Hari Sabtu malam kejadian yang sama terjadi di Muara Angke.

Air pasang yang tinggi merendam empat RT di RW 11 dan sejumlah jalan utama di Kompleks Pelabuhan Muara Angke.

Akibat tingginya air pasang, pagar pembatas pelabuhan sepanjang 20 meter ambruk. Air setinggi 1 meter melimpas dan menggenangi permukiman padat tersebut hingga Senin kemarin.

Kompas TV Banjir Rob di Muara Angke Mulai Surut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com