Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Bangunan Liar dan Pungli di TPU Pasar Minggu

Kompas.com - 09/06/2016, 12:49 WIB

JAKARTA - Taman Pemakaman Umum (TPU) Pasar Minggu atau yang dikenal dengan TPU Sentiong di Jalan Masjid Al-Falah, RW 02, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan banyak berdiri bangunan liar dan marak dengan pungli.

Beritajakarta.com, Kamis (9/6/2016, melapokan, seorang warga setempat bernama Kosasih (35) mengungkapkan bahwa bangunan liar tersebut sudah ada sekitar 20 tahun. Ia mengatakan, ada oknum warga asli setempat yang mendirikan bangunan di areal pemakaman lalu dikontrakan kepada orang lain.

"Ada dua oknum warga, dulunya tinggal di luar areal pemakaman, mendirikan bangunan memanfaatkan lahan permakaman untuk dikontrakin sama warga pendatang," katanya, Kamis.

Kosasih menambahkan, sebuah lapangan futsal berusia dua tahun yang dibangun Pemprov DKI di areal pemakaman dimanfaatkan oleh oknum lain warga untuk melakukan pungutan liar (pungli) dengan alasan biaya perawatan.

"Ada lapangan futsal dibangun Pemda, berarti kan seharusnya gratis. Pertamanya gratis, nggak lama Rp 20.000 sejam, terus naik sampai sekarang bayar Rp 40.000 sejam, bayar ke oknum itu," kata Kosasih seperti dikutip Beritajakarta.

Menurutnya, sekitar empat bulan yang lalu TPU Sentiong pernah ditinjau aparatur dari kelurahan sampai kota. Namun sampai saat ini belum ada kepastian terkait penataan TPU Sentiong yang penuh dengan persoalan.

"Masalah ini sudah lama, dari bangunan liar, pungli lapangan futsal sama lahan parkir. Sudah sering banget ditinjau oleh unit terkait, cuma sampai sekarang nggak ada kelanjutan," ucapnya.

Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ratna Diah Kurniati berjanji akan segera menindaklanjuti persoalan yang ada di TPU tersebut.

"Segera kami TL (tindak lanjut), sekarang kami cek ke sana, akan dikoordinasikan dengan Kasudin Pertamanan Jakarta Selatan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com