Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan "Teman Ahok" soal Angka 9 yang Serba Kebetulan

Kompas.com - 23/06/2016, 21:08 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok pendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk maju pada Pilkada DKI, "Teman Ahok" menilai persamaan penjumlahan angka perolehan KTP yang didapatkan Teman Ahok hanya kebetulan.

Beberapa waktu lalu, di media sosial beredar perhitungan yang menampilkan angka 9 pada setiap penjumlahan KTP Teman Ahok. Misalnya, perolehan KTP Teman Ahok tanggal 18-19 Juni 2016 sebanyak 28.116 KTP, jika dijumlah angka tersebut adalah 9 di mana hasil penjumlahan kembali dijumlahkan.

Sedangkan total perolehan KTP Teman Ahok di hari ke 100 sebanyak 1.024.632, dengan cara yang sama, angka tersebut juga diperoleh angka 9. Angka 9 dalam beberapa mitos dianggap sebagai angka sempurna atau angka keberuntungan.

"Itu hanya kebetulan saja, Teman Ahok enggak pernah nyewa ahli nujum atau sebagainya, itu memang murni kebetulan," ujar juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas saat ditemui di Graha Pejaten, Jakarta Selatan (22/6/2016).

Amalia juga menjawab terkait kemiripan antara logo HUT DKI ke 489 dengan logo relawan Teman Ahok. Kedua logo itu sama-sama bergambar dua orang yang berdiri berdampingan, yang membedakan, logo HUT DKI di tengahnya terdapat gambar monas.

"Tidak ada hubungannya logo Teman Ahok dan HUT DKI," ujar Amalia. (Baca: Ahok Sampaikan Beberapa Bantuan untuk Pendanaan "Teman Ahok")

Selama setahun berdiri, berbagai isu miring menimpa relawan pendukung Basuki Tjahaja Purnama tersebut. Dimulai dari lokasi markas Teman Ahok yang dianggap menyalahi peruntukan, dugaan aliran dana Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi, hingga tudingan kecurangan dalam pengumpulan KTP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com