Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jessica: Mirna Tak Pernah Nasihati Saya

Kompas.com - 12/07/2016, 20:13 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jessica Kumala Wongso menegaskan tak pernah dinasihati oleh Wayan Mirna Salihin perihal hubungan percintaannya.

Jessica merupakan terdakwa dalam kasus kematian Mirna. Jessica didakwa telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Mirna dengan memasukkan racun sianida dalam gelas kopi yang diminum Mirna di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 6 Januari 2016.

"Saya tidak pernah dinasehati Mirna. Hubungan kami baik namun sahabat yang tidak terlalu dekat," kata Jessica pada persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).

Jessica menjelaskan, terkait peristiwa pada Oktober 2014, Mirna bukan menasihatinya. Saat itu, Mirna datang ke Australia dan mencarinya. Mirna pun mengajak makan di lokasi yang cukup jauh.

"Saya tidak tahu kenapa," kata Jessica. Ia bercerita, saat itu malah Mirna yang bercerita tentang pertunangannya dengan Arief Sumarko. Yang diceritakan hal-hal negatif.

"Apakah saya sebutkan? Karena itu tidak baik untuk disebutkan di sini," kata Jessica.

(Baca: Mirna Cerita ke Arief soal Kemarahan Jessica.)

Ia melanjutkan, ia dan pacarnya memang sudah putus sejak satu setengah tahun. Saat itu putus karena tidak cocok.

"Pada saat itu saya baru satu bulan menjalani (hubungan dengan) lelaki ini, dan saya bercerita apa adanya, mengenai hal yang manis saja," kata Jessica.

(Lihat: Jessica Minta Dicarikan Pacar oleh Mirna.)

Mirna dan Jeasica pun pulang dan sejak saat itu tak lagi berkomunikasi hingga 5 Desember 2015. Jessica mengaku tak menaruh dendam apa pun terhadap Mirna.

Dalam surat dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) terhadap Jessica, diketahui alasan pembunuhan berencana itu lantaran sakit hati Jessica karena dinasihati Mirna soal pacarnya. Jessica merencanakan pembunuhan terhadap Mirna dengan pulang dari Australia pada Desember 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com