Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan RS Harapan Bunda kepada Orangtua Terkait Vaksin Palsu

Kompas.com - 15/07/2016, 12:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perwakilan warga yang bertemu pihak RS Harapan Bunda menyebutkan bahwa pihak rumah sakit menyatakan vaksin yang diberikan melalui perawat merupakan vaksin palsu.

"Dia bilang, vaksin palsu itu yang hanya dibayar sama perawat," kata Erlis (36), salah satu orangtua yang ikut pertemuan dengan pihak rumah sakit, di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Jumat (15/7/2016).

Erlis mengatakan, pihak RS Harapan Bunda juga menyatakan, vaksin palsu itu hanya terjadi pada periode Maret-Juni 2016. Efek vaksin palsu juga disebut hanya berefek samping tubuh anak menjadi demam.

"Efek sampingnya kata dia cuma panas, makanya saya minta garansi (jaminan) itu," ujar Erlis.

Erlis mengatakan, dengan pernyataan itu, artinya anaknya ikut menjadi korban menerima vaksin palsu. Sebab, anak keduanya dua bulan lalu menerima vaksin di rumah sakit tersebut. Ia pun membelinya melalui jalur perawat lantaran stok vaksin saat itu dinyatakan habis.

"Saya enggak curiga awalnya karena dipikir rumah sakit stoknya kosong, dan katanya di rumah sakit lain juga kosong. Saya percaya saja orang dokter kok (yang kasih vaksin). Enggak mungkin saya enggak percaya," ujar Erlis.

Pihak RS Harapan Bunda juga menjanjikan akan memberikan keterangan tertulis pukul 13.00 nanti kepada warga yang meminta penjelasan.

"Jaminan ada surat pernyataan secara tertulis di atas materai, tapi dia (pihak RS) sedang buat konsep," ujar Erlis.

Saat ini, ratusan orangtua masih bertahan di RS Harapan Bunda. Pihak kepolisian akhirnya turun ke lokasi untuk melakukan pengamanan.

Kompas TV Puskesmas Siap Vaksin Ulang Ratusan Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com