Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusun Akan Dibangun di Terminal Pulogadung

Kompas.com - 20/07/2016, 21:52 WIB

JAKARTA - Pemprov DKI akan membangun rusun di atas lahan Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Sebelumnya bus-bus antar kota antar pronvinsi (AKAP) yang biasa beroperasi di Terminal Pulogadung telah direlokasi ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, Andri Yansyah mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI.

Hanya saja belum diketahui berapa banyak lahan yang akan dipakai dari 35 hektar milik Terminal Pulogadung.

"Nantinya sebagian lahan di Terminal Pulogadung akan dijadikan rusun. Rencananya tahun 2017 mendatang baru akan dimulai pembangunan," kata Andri, Rabu (20/7/2016).

Andri menceritakan meski akan dibangun rusun, fungsi Terminal Pulogadung tidak akan berubah. Justru keberadaannya sebagai terminal dalam kota tersebut nantinya akan bersinergi dengan para penghuni rusun.

Diharapkan dengan hal tersebut warga memilih menggunakan angkutan umum dibanding kendaraan pribadi.

"Sehingga diharapkan pembangunan tersebut dapat membantu mengurangi volume kemacetan lalu lintas di ibukota karena layanan transportasi tersedia di dekat rusun," ungkapnya.

Saat disinggung mengenai pemilihan lokasi pembangunan rusun, Andri beralasan hal itu karena Terminal Pulogadung sudah tidak layak lagi sebagai tempat bus AKAP.

Terlebih bus-bus yang selama ini beroperasi di Terminal Pulogadung telah direlokasi ke Terminal Pulo Gebang.

"Terminal Pulogadung kan sudah tidak layak lagi untuk menampung bus AKAP. Selain itu bus AKAP yang selama ini beroperasi juga sudah dipindahkan ke Terminal Pulo Gebang," katanya.

Andri menambahkan sebelumnya ada beberapa terminal yang masuk kandidat untuk dibuatkan rusun.

Namun setelah melalui survei, akhirnya dipilih Terminal Pulogadung sebagai tempat yang cocok untuk pembangunan rusun.

"Sebelumnya ada beberap terminal yang disurvei seperti Terminal Rawa Buaya, Pasar Minggu, Tanah Merdeka, Kampung Rambutan, Pulogadung dan Kalideres. Namun akhirnya Terminal Pulogadung yang dipilih untuk dibangun rusun," katanya.

Untuk mencegah bus-bus AKAP yang nakal dan nekat masuk ke dalam Terminal Pulogadung, Andri mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 12 personel dari Garnisun serta ditambah petugas keamanan terminal. Mereka akan berjaga-jaga untuk mencegah bus-bus AKAP kembali memanfaatkan Terminal Pulogadung.

(Warta Kota/Junianto Hamonangan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com